Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menemukan ada kekeliruan penulisan Alquran. Kesalahan cetak itu terdapat pada Surat Al Kahfi ayat 8.
Kekeliruan fatal itu membuat Mahfud MD langsung mendesak Kementerian agama langsung turun tangan sebab cetakan Alquran itu disinyalir sudah tersebar luas, dikhawatirkan kesalahan cetak itu justru menimbulkan kekeliruan.
"Ini ada ini info al-Qur'an salah cetak huruf pd Surat Al Kahfi ayat 8. Seharusnya huruf 'ain (lajaa'iluuna) tercetak furuf ha' (lajaahiluuna). Harap dicek," kata Mahfud salam sebuah cuitan di akun twitternya @mohmahfudmd dilansir Minggu (13/8/2023).
Dalam cuitannya itu Mahfud MD menyertakan bukti berupa sebuah foto ayat Alquran yang disebutnya salah cetak tersebut. Dia meminta Kemang menarik peredaran semua Alquran jika kekeliruan itu benar terjadi.
"Jika benar maka Kemenag perlu menariknya dari peredaran karena penerbitannya ditash-hih oleh kemenag," ujar Mahfud MD.
Sebelumnya pada 10 Desember 2022 kesalahan cetak pada lembaran mushaf Al-Qur'an yang diterbitkan Badan Wakaf Al-Qur'an (BWA) kembali beredar di media sosial.
Kesalahan cetak itu tepatnya pada ayat 8 surat Al-Kahfi, yaitu kata lajaa’iluuna tertulis lajaahiluuna, sama seperti yang ditunjukkan Mahfud MD.
"Pak Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas ini ada Al Qur'an cetakan Kamenag RI, salah cetak di Surat Al Kahfi ayat 8. Huruf ? diganti ?. Saya tanyakan kepada para Kyai, betul bahwa telah terjadi kesalahan cetak. Mohon perhatian panjenengan," demikian info yang beredar di media sosial dan diterima Humas Kemenag, Sabtu (10/12/2022).
Info tersebut juga menyertakan halaman cetakan yang terdapat kesalahan cetak ayat Al-Quran. Dikutip dari situs Kemenag.go.id menyebutkan informasi sejenis ini sebelumnya juga beredar pada April 2022.
Lalu, muncul lagi pada Oktober 2022. Sekarang adalah kali ketiga informasi yang sama beredar di masyarakat.
???????Sejak pertama muncul di bulan April, Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama telah memberikan penjelasan.
Melalui siaran pers Nomor: B-761/LPMQ.01/HM.02/04/2022, saat itu, Kepala LPMQ Muchlis M Hanafi menyampaikan bahwa Mushaf Al-Qur'an tersebut adalah pesanan Badan Wakaf Al-Qur'an (BWA) kepada penerbit Mulia Abadi Bekasi.
“Mushaf tersebut tidak melalui proses pentashihan di LPMQ. Adapun Surat Tanda Tashih yang tercantum dalam mushaf tersebut adalah Surat Tanda Tashih untuk mushaf Ar-Rahman milik penerbit Mulia Abadi Bekasi,” demikian dikutip dari siaran pers Kemenag tertanggal 13 April 2022.