Sejumlah anggota Banser menggeruduk Kantor DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jalan Danau Toba, Kecamatan Sumbersari, Jember. Mereka kesal lantaran partai politik tersebut diam-diam mencatut nama NU untuk kepentingan politik.
Adapun nama NU dicatut dan dipasang di dalam baliho sejumlah Caleg PKS, di mana baliho itu telah disebar di sejumlah titik. Itu pengrusakan kantor PKS dilangsungkan Jumat (11/8/2023).
Baca Juga: Salah Cetak Ayat Alquran Dibongkar Sama Mahfud MD, Menag Yaqut Cs Langsung Dibeginikan, Nah Loh!
Ketua GP Ansor Jember Izzul Ashlah menegaskan pihaknya sangat keberatan logo NU dipakai dalam atribut partai untuk kepentingan politik pada Pemilu 2024 mendatang, para ulama dan kyai juga sudah menyatakan sikapnya, mereka menentang keras hal itu.
"Kita menerima laporan keresahan para ulama, kiai, dan pengurus cabang Nahdlatul Ulama atas pencatutan logo dan simbol NU untuk alat kampanye PKS. Maka dari itu, kami selaku Gerakan Pemuda Ansor bertabayun kepada DPD PKS Jember untuk meminta dua hal," ujarnya dilansir Minggu (14/8/2023).
Lantaran tak terima NU dicatut sebagai alat politik untuk menggaet pendukung, Banser mendesak agar PKS segera menurunkan semua baliho tersebut.
"Yakni tidak menggunakan logo dan simbol NU untuk alat kampanye PKS, kemudian untuk segera menurunkan atau menghapus semua alat kampanye PKS yang memakai logo dan simbol NU,"pintanya.
Dengan adanya desakan itu, lanjutnya, Pengurus DPD PKS Jember diberikan waktu 1x24 jam, untuk segera mencopot banner ataupun alat kampanye apapun. Yang secara jelas memasang logo ataupun simbol NU.
"Karena jika dalam 1x24 jam tidak segera mengindahkan permintaan ini, anggota Ansor/Banser se Jember akan menurunkan paksa. Karena ini sudah kesepakatan, bahkan ditandatangani oleh Ketua DPD PKS. Jika melanggar, maka kami akan bertindak menurunkan langsung anggota kita di Jember," tegasnya.