Amien mengaku dia dan Partai Ummat tidak akan membiarkan Rocky Gerung berjuang sendiri. Pihaknya bakal maju paling depan membelada eks Dosen Universitas Indonesia tersebut.
"Gerung tidak boleh dibiarkan sendirian. Kita harus membantu bung Rocky Gerung. Ini karena kita pada era Jokowi berkuasa, kita tahu politisasi hukum sudah menjadi bagian integral kebijakan-kebijakan Jokowi. Kedua, pisau hukum juga tumpul ke konco-konco Jokowi, namun tajam ke orang-orang yang beroposisi pada rezim pimpinan Jokowi,"kata Amien dilansir Minggu (13/8/2023).
Amien yakin betul, tak hanya dirinya dan Partai Ummat yang bakal pasang badan membela Rocky Gerung, kelompok masyarakat lainnya juga bakal melakukan hal yang sama, teman-teman Rocky akan melawan habis-habisan jika yang bersangkutan dimejahijaukan.
"Di sini, sahabat-sahabat Rocky Gerung cukup banyak dan rata-rata berbobot secara intelektual. Di Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia Rocky Gerung merupakan tokoh penting. Menonjol sekali peran beliau. Paling tidak pak Gatot dan pak Din sudah bersuara. Mencoba mendudukkan persoalan kasus Rocky Gerung," ucapnya.
"Pemeriksaan Rocky dijadwalkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 22 Agustus. Sudah pasti rakyat minta supaya persidangan ini nanti dibuka untuk umum. Terutama berikan ruangan yang memadai untuk para jurnalis dalam dan luar negeri," imbuhnya.
Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia ini mengingatkan kepada PN Jakarta Selatan untuk memperhatikan baik-baik jika ingin menjerat Rocky.
Dia mengutip pernyataan eks Kabareskrim Polri Komjen (Purn) Susno Duadji yang juga diketahui ikut membela Rocky Gerung dan mengaku tak setuju dijerat pakai UU ITE.
"Kalau mau mau menjerat Rocky Gerung dengan UU ITE, kata pak Susno Duadji, tokoh kawakan kepolisian, UU ITE itu keranjang sampah. Dia juga bilang, tidak ada delik, tidak ada pidana tanpa peraturan terlebih dahulu," ucapnya.