Menurut dia, masyarakat akan menentukan pilihannya berdasarkan tokoh calon yang maju dalam Pilpres 2024, bukan dari partai pengusung.
“Pengalaman saya dengan Pak Wiranto dulu, kalau dihitung-hitung jumlah suara itu lebih 20 persen. Tapi hanya dapat suara 14 persen, tidak simetris, tergantung tokoh. Kalau sudah masuk ke Pemilu itu, orang tidak lagi melihat partainya, orang melihat orangnya,” jelas Jusuf Kalla.