Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Bali, Wayan Koster mengaku tak masalah Golkar dan PAN merapat ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk mendukung Prabowo pada Pilpres 2024 mendatang.
Koster mengatakan, bergabungnya Golkar-PAN ke kubu Gerindra-PKB itu merupakan dinamika yang sudah lazim dihadapi PDIP pada Pemilu-Pemilu sebelumnya, dia berharap koalisi empat partai besar itu tak bertujuan untuk mengeroyok PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo/
“Kita hormati sebagai bagian dari dinamika demokrasi. Yang penting spiritnya untuk membangun, bukan untuk mengeroyok salah satu capres apalagi mengeroyok Pak Ganjar,” kata Koster kepada wartawan Selasa (15/8/2023).
Koster mengatakan, bergabungnya Golkar-PAN ke KKIR memang harus disambut baik, namun dia mengatakan koalisi tersebut belum rampung, jadi menurutnya masih ada peluang koalisi tersebut untuk berubah terlebih masih ada dua bulan waktu sebelum pendaftaran pasangan Capres-Cawapres dibuka.
“Saya kira ini (koalisi yang ada) belum final, bisa saja masih dinamis dalam beberapa bulan kedepan sebelum pendaftaran calon,” tuturnya.
Dari pandangannya, hingga waktu pendaftaran pasangan Capres-Cawapres dari 19 Oktober 2023 hingga 25 November 2023 nanti bisa terjadi perubahan koalisi. Dia mencontohkan terjadinya perputaran posisi Capres atau Cawapres bisa mengubah poros yang sudah ada saat ini.
Namun, dia meyakini koalisi pengusung Ganjar Pranowo yakni PDI Perjuangan, PPP, Partai Perindo, dan Partai Hanura tetap solid dengan dukungannya.
“Saya yakin ini masih sangat akan dipengaruhi oleh beberapa kontestasi calon presiden ini serta cawapresnya, dan bisa saja situasinya berubah,” katanya lagi.
Baca Juga: Mau Dipenjarakan Menteri Yasonna, Rocky Gerung Merspons, Ada Kata-kata Cebong Perampok
Sementara itu, Ketua Umum DPP PPP, Muhamad Mardiono juga mengucapkan selamat terhadap pembentukan koalisi tersebut. Menurutnya, terbentuknya koalisi baru adalah hal yang biasa dalam negara demokrasi.