Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani meralat pernyataan adik Prabowo Subianto sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo yang mengklaim Golkar dan PAN merapat ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) atas arahan Presiden Joko Widodo.
Muzani mengatakan kedua partai politik itu memilih mendukung Prabowo pada Pilpres 2024 atas kemaun sendiri, tak ada campur tangan kepala negara. Adapun bantahan tersebut disampaikan Muzani setelah Presiden Jokowi terang-terangan menyentil capres tertentu dalam pidatonya di sidang tahunan MPR, DPR dan DPD RI Rabu (16/8/2023).
“Pak Jokowi saja sudah ngomong, enggak ada lurah-lurahan, yang lurah-lurahan itu siapa, begitu. Jadi, jangan bawa-bawa Pak Lurah, jangan bawa-bawa Presiden. Karena ini adalah ranah parpol,” kata Muzani kepada wartawan Kamis (17/8/2023).
Menurut Muzani, adanya tambahan dukungan dari Golkar dan PAN karena Prabowo dinilai sebagai sosok negarawan yang memiliki visi persatuan untuk Indonesia yang lebih maju.
“Kedua partai (Golkar dan PAN) memahami, melihat, bahwa Pak Prabowo memiliki cara pandang visi yang bisa mempersatukan Indonesia. Memandang Indonesia ke arah lebih baik, bisa mengangkat harkat dan martabat keadilan sosial, serta bisa mengangkat kemiskinan,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung sosok "Pak Lurah" terkait calon presiden dan calon wakil presiden dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2024.
Jokowi mengaku heran siapa sosok "Pak Lurah" yang disampaikan para politikus tersebut. Belakangan ia mengetahui bahwa sosok Pak Lurah tersebut ternyata dirinya.
Baca Juga: Murka Gegara Tarif Ceramah, Habib Bahar Tempeleng Jamaah: Bagi Ana Ceramah Itu….
"Setiap capres-cawapresnya, jawabannya, 'Belum ada arahan Pak Lurah.' Saya sempat mikir siapa ini Pak Lurah? Sedikit-sedikit Pak Lurah. Belakangan saya tahu yang dimaksud Pak Lurah itu saya," kata Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (16/8/2023).