Pegiat sosial media Denny Siregar meledek habis-habisan bakal calon Presiden usungan Koalisi Perubahan Anies Baswedan setelah eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu memberi berbagai masukan mengatasi masalah polusi udara yang terjadi di Jakarta dalam satu dua hari belakangan ini.
Denny mengatakan sebenarnya masukan dari Anies Baswedan tak perlu dituruti sebab sangat tak masuk akal, dia lantas menyebut salah satu solusi dari Anies Baswedan adalah mengajak polusi itu berbicara, bahkan Anies kata Denny punya ide untuk menyalurkan polusi itu lewat jalur khusus di bawah tanah.
“Solusi Anies : Ajak polusi bicara, salurkan polusi ke dalam tanah, bangun resapan polusi, masalah polusi adalah udara. Tiadakan udara..,” ledek Denny Siregar dalam sebuah cuitan di akun twitternya dilansir Populis.id Jumat (18/8/2023).
Sebelumnya, Bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) Anies Baswedan menawarkan empat solusi untuk mengatasi polusi udara, tidak hanya di Jakarta, tapi di seluruh Indonesia. Dia mengatakan, hal utama yang harus dimiliki di setiap daerah adalah alat ukur kualitas udara seperti di Jakarta.
"Jadi menurut saya, ke depan, nomor satu semua kota harus memiliki alat ukur kualitas udara," ujar Anies.
Anies menilai polusi udara Jakarta jadi sorotan karena konsentrasi alat ukur kualitas udara yang mumpuni, sedangkan daerah lain tak memiliki hal itu. Ia memberikan contoh kasus Covid-19 yang terbanyak berada di Jakarta bukan karena daerah lain tidak ada kasus, tetapi karena Jakarta memiliki alat testing Covid-19 yang mumpuni.
"Jangan sampai seperti Covid-19 kemarin ketika ditanya (di daerah) bagaimana kasus Covidnya? alhamdulillah tidak ada, kenapa? karena tidak ada testing," imbuh dia. "Apa kualitas udara di semua tempat kita baik? ya kalau enggak ada sensor dan monitor kita akan merasa baik," sambung Anies.
Solusi kedua seluruh Indonesia harus memulai secara serius proses transisi energi dari pembangkit listrik batu bara menjadi energi terbarukan. "Tapi prosesnya panjang tidak bisa mendadak," kata Anies.
"Kemudian (solusi) ketiga, penggunaan fasilitas kendaraan yang berbasis listrik khususnya kendaraan umum," kata Anies.
Keempat, memperbanyak taman kota sebagai paru-paru kota di semua wilayah perkotaan. Diketahui kualitas udara Jakarta konsisten memburuk beberapa pekan terakhir.