Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando mengatakan PDI Perjuangan kembali bikin blunder fatal. Blunder itu kata dia membuat calon presiden usungan PDIP Ganjar Pranowo semakin terpojok dan peluang memenangi Pilpres kali semakin sempit.
Adapun blunder yang dilakukan PDIP yang dimaksud Ade Armando adalah acara konsolidasi kader PDI Perjuangan di Semarang Jawa Tengah. Dalam acara konsolidasi kepala daerah itu Gibran justru tak diundang PDIP.
Kejadian ini kata Ade membuat persepsi publik terkait desas desus Gibran bakal jadi cawapres Prabowo Subianto semakin menguat, hal ini jelas merugikan PDI Perjuangan.
“PDIP bikin blunder lagi. Mereka kan bikin Konsolidasi kepala daerah dan kader se-Jawa Tengah. Lucunya Gibran tidak diundang. Padahal Gibran inikan Wali Kota Solo. Dan Wali Kota Solo harusnya kepala daerah. Ini menunjukkan spekulasi macam-macam,” kata Ade dalam sebuah cuitan di akun twitternya dilansir Populis.id Jumat (18/8/2023).
“Hal ini akan merusak peluang Ganjar untuk maju sebagai capres. Kenapa, karena kan Gibran anaknya pak Jokowi,” tambahnya.
Blunder PDIP lanjut Ade Armando membuat pendukung Jokowi semakin tidak melirik Ganjar Pranowo, padahal pendukung Jokowi adalah salah satu lumbung suara yang diharapkan dapat mendukung Ganjar pada Pilpres mendatang.
“Jadi kalau sampai Gibran tidak diundang, ini adalah signal negatif tentang Gibran dan signal negatif terhadap Jokowi. Padahal pendukung Jokowi, itulah yang akan diharapkan akan mendukung Ganjar,” tuturnya
Ade melanjutkan, jika sampai pendukung Jokowi beralih ke capres lain, maka Ganjar dan PDIP harus gigit jari, kemungkinan untuk menang Pilpres 2024 sangat tipis.
“Jadi kalau begini ceritanya, ya susalah Ganjar untuk menang. Ini harus ada perombakan besar-besaran dalam tim kampanye PDIP. Strategi komunikasinya harus dibuat lebih baik. Kalau nggak jangan haraplah Ganjar bisa lolos untuk jadi presiden tahun 2024,” tandasnya.
