Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono menilai bakal calon presiden usungan Koalisi Perubahan Anies Baswedan sukar mengejar ketertinggalannya, di mana Anies Baswedan menjadi bacapres yang elektabilitasnya paling rendah, dia tertinggal jauh dari Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Menurut Mardiono, Anies Baswedan jelas sangat kesulitan mendongkrak elektabilitasnya, eks Gubernur DKI Jakarta itu disebut sangat susah untuk meraih kepercayaan masyarakat, sebab waktu Pilpres 2024 sudah mepet, tinggal 6 bulan lagi.
"Apakah mampu membangun sebuah produk-produk tertentu untuk meyakinkan rakyat dengan mengejar ketertinggalan, misalnya ya 15%, misalnya," kata Mardiono di Jakarta, Rabu (23/8/2023).
"Apa bisa ya 50 (persen), 5 bulan itu bisa mengejar ketertinggalan elektabilitas itu? Rasanya sih ya, tapi kalau mukjizat Allah. Ya wallahualam ya. Tapi kalau itung-itungan politik ini rasanya susah gitu ya," tambahnya.
Mardiono menyadari, survei tidak bisa dijadikan rujukan utama menang atau tidaknya seorang capres. Namun, hasil survei disebut bisa menjadi referensi untuk melihat seberapa besar peluang untuk menang.
"Ya kalau logika politik kan kita walaupun survei saya yakini bukan segala-galanya menjadi sebuah ukuran. Tetapi kan bisa menjadi sebuah referensi ya," pungkasnya