Akademisi politik Philipus Ngorang mengungkapkan alasan Partai Buruh gagal di Indonesia. Menurutnya, alasannya terletak pada kekuatan buruh di Indonesia yang masih minim.
“Hal itu juga disebabkan oleh ideologi dan apa yang diperjuangkan oleh Partai Guruh,” ujarnya dilansir dari genpi yang dikutip pada Senin (13/12/2021).
Ngorang mengatakan bahwa ideologi para buruh di Indonesia tidak sekuat negara lain yang memiliki Partai Buruh, seperti Inggris.
“Kalau di Eropa, para buruh benar-benar punya suara. Di Indonesia suara itu belum terlalu solid dan belum bisa membawa ideologi yang diperjuangkan,” katanya.
Baca Juga: Soal Nataru, Kemenag Ingatkan Hal ini, Para Tokoh Agama Dengar Ini!
Lebih lanjut, pakar politik itu memaparkan bahwa masih banyak rakyat Indonesia yang tidak paham dengan konsep buruh.
Pasalnya, jumlah masyarakat Indonesia yang menjadi buruh industri belum mendominasi secara keseluruhan.
“Petani-petani di desa misalnya, mereka tak tahu buruh itu seperti apa, karena perindustrian itu di perkotaan,” papar Ngorang.
Sementara itu, di negara-negara maju, mayoritas penduduknya sudah bekerja di sektor perindustrian.
“Di negara-negara maju itu ekonominya digerakan perindustrian, sehingga mayoritas penduduknya bekerja sebagai buruh industri,” tuturnya.
Selain itu, Ngorang menuturkan bahwa Indonesia merupakan negara agraris yang tidak memiliki konsep buruh seperti negara-negara industri.
“Buruh tani mungkin ada, tetapi konsepnya berbeda dengan buruh industri. Mereka pun juga tak paham dengan apa yang diperjuangkan oleh Partai Buruh,” tandas Ngorang.
Lihat Sumber Artikel di GenPI Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan GenPI.