Eks Narapidana kasus ujaran kebencian Roy Suryo dikecam habis-habisan oleh masyarakat pengguna sosial media setelah yang bersangkutan menyamakan acara joget-joget diiringi lagu runkad pada acara HUT RI ke-78 yang digelar di Istana Merdeka mirip adegan dalam film pemberontakan PKI G30s/PKI. Di mana kelompok PKI sempat menari bersama diiringi lagu genjer-genjer.
Salah satu netizen yang ikut kesal dengan pernyataan Roy Suryo adalah pengguna akun @zieqdivist. Dia menyebut Menpora era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu bisa diperkarakan atas pernyataannya itu. Penulis lagu rungkad kata dia, juga bisa melayangkan somasi ke Roy Suryo.
"Pencipta lagunya bisa mensomasi RS biar jadi perkara baru. RS bisa digugat miliaran oleh penciptanya. Apalagi lagu Rungkad disambung-sambungkan ke G30S. Ayo! Publik dah kangen pingin liat RS pake penyangga leher lagi deh," ucapnya.
Sementara itu pengguna @ms.Sinjal mengatakan Roy Suryo sepertinya belum kapok masuk penjara, buktinya baru beberapa bulan bebas setelah dibui 9 bulan atas kasus ujaran kebencian, dia tetap saja tak bisa menjaga mulutnya.
“Ngga ada kapok-kapoknya nih si panci," kata netizen tersebut.
Warganet lainnya, Cak Sugeng juga menyebut pernyataan Roy Suryo itu juga melukai penyanyi Putri Ariani yang tampil menyanyikan lagu itu.
"Pak Roy Suryo menyamakan penampilan Putri Ariani membawakan lagu Rungkad di Istana Merdeka kemarin 17 Agustus dengan adegan menari-nari pada film G30S/PKI. Mulutnya serem banget," ungkapnya.
Sementara itu, ada warganet yang sependapat dengan mantan Kader Demokrat itu.
"Se7 sama Roy Suryo. Gak pantas perayaan kemerdekaan yg sakral malah di isi dengan lagu koplo & joget2 begitu," tulis akun @liaasister.
Sebelumnya, perayaan HUT ke-78 RI di Istana Negara jadi sorotan, terutama saat lagu Rungkad dinyanyikan kemudian diikuti joget-joget beberapa peserta upacara.
Roy Suryo menilai cara itu justru menodai peringatan HUT RI di Istana Negara.Dia menilai apa yang dilakukan oleh peserta mengingatkannya pada peristiwa kelam bangsa ini saat terjadi G30 S PKI.
Dia menyoroti saat seisi istana berjoget kala Putri Ariani menyanyikan lagu Rungkad. Dia menuturkan, ada perluasan arti dari peristiwa di istana.
Meski menggunakan bahasa tradisional, tetapi menurutnya ada maksud atau pemaknaan lagu yang tidak cocok dengan acara kenegaraan.
"Jadi, memang ada perluasan arti. Tapi, ini dalam bahasa tradisional, apa yang terjadi itu, maksudnya mau benar, tapi tidak benar. Maksudnya mau betul tapi jadi salah," katanya, dikutip dari YouTube pada Kamis (24/8/2023).
Dia melanjutkan, saat ini di istana sudah ada berbagai variasi dan hiburan. Berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Dia menyoroti berbagai hiburan yang disuguhkan.
"Bagus, ketika ada variasi, ketika dulu-dulu gak ada kereta kencana yang membawa bendera dari Monas ke Istana. Itu modifikasi yang bagus," lanjutnya.
Roy menuturkan jika lagu ini sebenarnya berbahaya dan mempertanyakan konsultan yang mengizinkan Rungkad menggema di Istana.
"Justru itu, ini kan berbahaya. Ada lagu, saya gak tahu siapa konsultannya. Yang kemudian mengizinkan lagu itu dinyanyikan," jelas Roy.
Terlebih ada adegan saat seluruh peserta upacara asyik berjoget. Dia menilai apa yang dilakukan oleh peserta mengingatkannya pada peristiwa kelam bangsa ini saat terjadi G30 S PKI