Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mulai tak nyaman dengan sikap Prabowo Subianto setelah ketua umum partai Gerindra itu diam-diam mengubah nama koalisi yang diinisiasi bareng PKB. Mulanya koalisi itu bernama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang mengusung Prabowo sebagai calon presiden dan cak imin sebagai cawapres di Pilpres 2024 mendatang.
Namun nama koalisi itu mendadak diubah menjadi Koalisi Indonesia Maju, perubahan nama itu dilakukan setelah Golkar, PAN dan PBB bergabung ke koalisi. Nama baru itu dirilis Prabowo di acara HUT ke-25 PAN yang digelar pada awal pekan kemarin.
Ketua DPP PKB Luluk Nur Hamidah mengaku tak mengetahui tujuan dari perubahan nama koalisi. Dia tidak menampik bahwa Muhaimin tak dilibatkan dalam prosesnya.Padahal, lanjut dia, secara etika seharusnya dibicarakan lebih dulu. Sebab, sejarah kelahiran KKIR yang jadi embrio tidak boleh dari PKB dan Gerindra.
KKIR tidak lain diambilkan dari spirit nama dua partai. Yakni, kata kebangkitan dari PKB, sedangkan Indonesia Raya dari Gerindra yang merupakan kependekan dari Gerakan Indonesia Raya.
Sejak kerja sama itu ditandatangani, PKB selalu memegang komitmen bersama dan tak pernah ingkar. Mengetahui ada perubahan nama tanpa melibatkan Muhaimin, wajar PKB sangat gemas. Apakah itu bagian dari upaya meminggirkan peran PKB dan nama Muhaimin sebagai bacawapres Prabowo? Luluk menyebut boleh jadi demikian. ’
’Kader PKB tentu merasa tidak nyaman. Lho, kok begini?’’ kata dia kepada wartawan Rabu (30/8/2023).
Namun, lanjut Luluk, hal itu bisa menjadi kesempatan bagi PKB untuk terus membuka diri terhadap berbagai kemungkinan yang bakal terjadi. Sebab, perkembangan politik sangat dinamis.
Sejauh ini, Muhaimin bisa menjalin komunikasi dengan semua pihak. Baik bersama koalisi parpol pendukung Ganjar Pranowo (bacapres PDIP) maupun Anies Baswedan (bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan).
Sebagaimana kerap disampaikan ulama-kiai, Luluk menegaskan bahwa PKB adalah kunci kemenangan. Sejak pemilihan umum presiden (pilpres) digelar secara langsung, kandidat yang didukung PKB selalu menang.
’’Sejarah mencatat, PKB berhasil memenangi empat kali pilpres. Semua calon yang didukung terpilih,’’ paparnya.