Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mengaku pihaknya tak masalah Prabowo Subianto mengganti nama koalisinya dengan nama baru yang mirip nama kabinet kerja Presiden Joko Widodo yakni koalisi Indonesia Maju. Adapun nama kabinet kerja Jokowi adalah Kabinet Indonesia Maju.
Meski pergantian nama itu oleh sebagian pihak dinilai sebagai upaya mengidentikan diri dengan Jokowi, namun Djarot mengaku PDIP sama sekali tak menyoal hal itu, utak-atik nama koalisi kata dia adalah otoritas Prabowo. Tak ada yang bisa melarangnya.
Baca Juga: GP 08 Klaim Relawan Jokowi dan Ganjar Ramai-ramai Dukung Prabowo
“Itu kan otonomi dari Beliau (Prabowo). Silahkan saja. Gak masalah kita hormati. Silahkan,” kata Djarot kepada wartawan Rabu (30/8/2023).
Meski begitu, Djarot mematikan Presiden Joko Widodo dengan berbagai pihak, termasuk dengan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan dan Ganjar Pranowo sebagai sesama kader PDI Perjuangan.
“Pak Jokowi kan dekat dengan siapa saja. Otomatis dengan Pak Prabowo karena beliau kan Menhan. Dengan pak Sandi dekat, Pak Erick juga dekat,” tukasnya.
Sebagaimana diketahui, Prabowo Subianto mendeklarasikan nama baru koalisi itu saat hadir pada puncak HUT ke-25 PAN. Sebelumnya koalisi ini bernama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) nama itu diinisiasi oleh Gerindra dan PKB, nama tersebut merupakan gabungan dari sprit kedua partai.
Namun nama KKIR mendadak diubah menjadi Koalisi Indonesia Maju setelah Golkar, PAN dan PBB merapat mendkung Prabowo padao Pilpres 2024 mendatang. Mirisnya PKB justru tak diajak berembuk terkait pergantian nama tersebut.
Baca Juga: Nama Koalisi Pendukung Prabowo Tiba-tiba Berubah, PKB Teriak Kencang: Koalisi Makin Nggak Jelas!
Hal ini yang membuat partai politik besutan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) itu kecewa dan mengancam keluar dari koalisi dan bergabung dengan PDI Perjuangan untuk mendukung Ganjar Pranowo. PKB akan benar-benar keluar jika Prabowo mengkhianati komitmennya yakni memberi jatah cawapres kepada Cak Imin.