Pegiat media sosial Lukman Simandjuntak menyarankan Partai Demokrat tidak bergabung pada koalisi manapun jika Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bukan calon wakil presiden (cawapres).
Karena Lukman melihat Demokrat memaksa Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) menjadikan AHY cawapres Anies Baswedan, namun kini sikapnya berubah usai mencabut dukungan dan hengkang dari koalisi bersama NasDem serta PKS.
Baca Juga: Jebakan NasDem untuk Demokrat dalam Koalisi Anies
"Jadi pemaksaan AHY sebagai cawapres hanya berlaku untuk Koalisi Perubahan? Saran saja sih, agar konsisten, kalau koalisi yang baru juga menolak AHY sebagai cawapres, mending gak usah gabung ke koalisi manapun," ucap Lukman dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Kamis (7/9).
Jadi pemaksaan AHY sbg cawapres hanya berlaku utk Koalisi Perubahan ? Saran saja sih, agar konsisten, kalau koalisi yg baru juga menolak AHY sbg cawapres, mending gak usah gabung ke koalisi manapun ???? pic.twitter.com/s15z0gArOb
— Lukman Simandjuntak (@hipohan) September 6, 2023
Sebelumnya, Partai Demokrat mengklaim dalam proses komunikasi bersama koalisi Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto nanti, pihaknya tak akan menawarkan AHY sebagai bakal cawapres.
"Saya rasa kita menyerahkan itu (AHY menjadi bakal cawapres) kepada partai-partai politik yang berkenan untuk kerja sama dengan kita," ujar Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (5/9/2023) dikutip dari Republika.