Kader Partai Demokrat, Eko Jhones mengklaim bakal capres Anies Baswedan tidak mungkin menolak inisiatif Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh untuk berpasangan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Pilpres 2024.
Pasalnya Anies Baswedan tidak mampu mepertahankan pilihannya menjadikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres untuk mendampinginya di Pilpres 2024.
Baca Juga: Pemaksaan AHY Cawapres Tampak Hanya Berlaku untuk Koalisi Anies
"Bagaimana nolak kalau Anies cuma sebuah boneka Surya Paloh. Buat pertahankan pilihanya saja tidak mampu," ucapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Kamis (7/9).
Sehingga ia meragukan kemampuan Anies untuk melindungi dan mengurus rakyat jika terpilih menggantikan posisi Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Bagaimana dia mau melindungi dan ngurus rakyatnya?" ungkap Eko.
Lebih lanjut, loyalis AHY itu menyayangkan Anies yang tidak tegas, karena mau diatur Surya Paloh dalam menentukan cawapres. "Anies pilih AHY tapi gak mampu nolak keinginan Surya Paloh. Pemimpin kok gak tegas dan mau diatur Surya Paloh?!" tandasnya.
Bagaimana nolak kalau Anies cuma sebuah boneka Surya Paloh. Buat pertahankan pilihanya saja tidak mampu bagaiman dia mau melingungi dan ngurus rakyatnya?
— Eko Jhones (@ekojhones77) September 6, 2023
Anies pilih AHY tapi gak mampu nolak keinginan Surya Paloh. Pemimpin koq gak tegas dan mau diatur Surya Paloh?! https://t.co/yY6ZDi6PvL
Sebelumnya, Kader Partai Demokrat Ardi Wirdamulia mengatakan jika wawancana Anies di acara Mata Najwa dengan dipandu Najwa Shihab merupakan upaya cuci nama setelah mendeklarasikan Cak Imin sebagai cawapres.
"Wawancara di Mata Najwa itu jelas cuci nama. Bukan menjawab tuduhan Demokrat tentang ingkar janji dan adab. Pertanyaan yg harusnya ada itu: Pertama, Benar ada janji ngga? Sampai berapa kali? Kok berani berjanji jika tidak ada jaminan menepati? dan kedua, Merasa mengingkari ngga?" ucap Ardi dilansir dari akun X pribadinya, Rabu (6/9/2023).