Munculnya bakal capres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo pada tayangan azan Maghrib di salah satu stasiun televisi (TV) nasional menguntungkan bakal capres Anies Baswedan.
Pasalnya menurut pegiat media sosial Eko Widodo, dengan kemunculan Ganjar Pranowo di azan Maghrib TV, gorengan Anies Baswedan memakai politik identitas runtuh.
Baca Juga: Bukan Uang atau Dukungan, Ini Kelebihan Utama Sandi Sebagai Cawapres Ganjar
"Gara-gara muka Ganjar muncul di tayangan Adzan, gorengan buzzer bertahun-tahun Anies gunakan politik identitas seketika runtuh.. Ini jelas blunder!!" ungkapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Senin (11/9).
Gara-gara muka Ganjar muncul di tayangan Adzan, gorengan buzzer bertahun-tahun Anies gunakan politik identitas seketika runtuh..
— ???????????? ???????????????????????? (@ekowboy2) September 10, 2023
Ini jelas blunder!! pic.twitter.com/3M43TRJL9d
Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas tidak mempermasalahkan tampilnya Ganjar Pranowo dalam azan Maghrib di salah satu stasiun TV nasional.
Yang menjadi masalah justru jika Gubernur Jawa Tengah itu tidak melakukan sholat karena merupakan seorang muslim.
"Tidak masalah. Sah-sah saja. Malah kalau yang bersangkutan sebagai seorang Muslim tidak sholat maka di situ baru masalah," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (9/9/2023).
Lebih lanjut, dia juga mempersilahkan capres lain untuk mengikuti apa yang dilakukan Ganjar. "Kalau capres-capres yang lain juga ingin melakukan hal yang sama dan serupa, silakan saja," tuturnya.