Kader Partai Demokrat, Eko Jhones merasa tidak aneh PDIP memutuskan calon wakil presiden (cawapres) untuk bakal capres Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 di luar nama yang beredar.
Pasalnya pada Pilpres 2019, dalam detik terakhir pendaftaran capres-cawapres, PDIP memutuskan Ma'ruf Amin sebagai pendamping Joko Widodo (Jokowi), padahal Mahfud MD sudah mengukur baju, sehingga ini juga bisa berlaku untuk Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Bisa Dipahami Foto Ganjar Terpampang di Sudut Ibu Kota
"Gak aneh sebenernya kalau PDIP seperti itu. Bahkan 2019 pun sampai mau mendaftar itu mash Mahfud MD paling kuat dan udah ukur baju. Tapi saat pendaftaran ternyata Kyai Makruf lah yang dipilih dampingi Jokowi," ungkapnya.
Namun Eko memberikan wanti-wanti pada PDIP mengenai cawapres Ganjar. "Terpenting jangan sudah putuskan satu nama udha kasih lamaran trus batal!" ujarnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Selasa (12/9).
Gak aneh sebenernya kalau PDIP seperti itu. Bahkan 2019 pun sampai mau mendaftar itu mash Mahfud MD paling kuat dan udah ukur baju.
— Eko Jhones (@ekojhones77) September 11, 2023
Tapi saat pendaftaran ternya Kyai Makruf lah yang dipilih dampingi Jokowi.
Terpenting jgn sdah putuskan satu nama udha kash lamaran trus batal! https://t.co/SoMGe0e41r
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sedang mencermati nama bakal cawapres untuk Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 yang sekarang sudah mengerucut pada lima sosok.
Meskipun demikian, tidak menutup adanya nama-nama lain yang akan dibahas menjadi bakal cawapres dalam kerja sama pengusung Ganjar, bahkan nama-nama yang tidak pernah ada di survei.
"Ya di luar nama nama survei yang sudah beredar, juga bisa muncul suatu tokoh baru. Meskipun nama yang dikerucutkan lima," ujar Hasto di Kantor DPD PDIP Banten, Serang, Banten, Ahad (10/9/2023) dikutip dari Republika.