Rocky Gerung Sebut Komunikasi dalam Pengosongan Lahan Pulau Rempang Tidak Diperlukan

Rocky Gerung Sebut Komunikasi dalam Pengosongan Lahan Pulau Rempang Tidak Diperlukan Kredit Foto: Akurat

Pengamat politik Rocky Gerung menyebut komunikasi dalam pengosongan lahan di Pulau Rempang Kepulauan Riau tidak diperlukan karena Omnibus Law atau Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.

Pasalnya dalam Omnibus Law segala proyek strategis harus dilakukan tidak peduli konsekuensinya, sehingga menurut Rocky Gerung, konflik Pulau Rempang merupakan akibat pertama daru UU Cipta Kerja.

Baca Juga: Anies, Ganjar, dan Prabowo Harus Menaruh Perhatian Penuh pada Konflik Rempang

"Dan ini sebetulnya akibat pertama dari Omnibus Law, kan Omnibus Law itu filosofinya percepat pembangunan dan satu waktu istana mengatakan jangan ada yang menghalangi pembangunan," ucapnya dikutip populis.id dari YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (13/9).

"Loh ini memang komunikasi itu nggak diperlukan karena udah diputuskan di dalam Omnibus Law bahwa semua proyek yang disebut sebagai proyek strategis Presiden itu harus dilakukan at least dengan segala macam konsekuensi," sambungnya.

Sehingga Rocky mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengatakan penyebab konflik Pulau Rempang adalah permasalahan komunikasi antara warga dengan aparat keamanan.

"Jadi Pak Jokowi jangan berlindung pada ketidakmampuan Anda membuat kalimat, hanya soal komunikasi, bukan, ini soal fundamental, yang dari awal memang jadi acuan atau andalan presiden yaitu proyek-proyek strategis," tandasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan konflik terkait persoalan pengosongan lahan di Pulau Rempang disebabkan karena komunikasi yang kurang baik.

Jokowi menilai jika warga setempat diajak bicara dan diberi solusi atas rencana pengembangan proyek Rempang Eco City oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam konflik konflik antara aparat keamanan dan warga di Pulau Rempang kemungkinan tidak terjadi.

"Karena di sana sebenarnya sudah ada kesempatan bahwa warga akan diberi lahan 500 meter plus bangunan tipe 45, tetapi ini tidak dikomunikasikan dengan baik. Akhirnya menjadi masalah," kata Jokowi ketika ditemui di sela-sela kunjungannya ke Pasar Kranggot, Cilegon, Banten, Selasa 12 September 2023 dikutip dari Tempo.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover