Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin seharusnya menolak menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari bakal capres Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Pasalnya di dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies Baswedan ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menurut Ketua Cyber Indonesia Husin Alwi Shihab, didukung oleh kelompok Wahabi.
Baca Juga: Anies, Ganjar, dan Prabowo Harus Menaruh Perhatian Penuh pada Konflik Rempang
"Sebetulnya gue agak kecewa @cakimiNOW jadi Bacawapres @aniesbaswedan, kalau ada Anies berarti koalisinya ada @PKSejahtera, kalau ada PKS berarti di situ ada Wahabi," ungkapnya.
Sehingga jika Anies dan Cak Imin memenangkan Pilpres 2024 dengan PKS menjadi salah satu partai pengusung, maka sejumlah kelompok radikal berpotensi tetap eksis.
"Ketika mereka menang, berarti Wahabi, HTI, FPI & kelompok radikal lainnya akan menggrogoti negeri ini lagi. Suram!" bebernya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Kamis (14/9).
Sebetulnya gue agak kecewa @cakimiNOW jadi Bacawapres @aniesbaswedan, kalau ada Anies berarti koalisinya ada @PKSejahtera, kalau ada PKS berarti di situ ada Wahabi. Ketika mrk menang, berarti Wahabi, HTI, FPI & kelompok radikal lainnya akan menggrogoti negeri ini lagi. Suram! ???? pic.twitter.com/tok7oVOk89
— Husin Alwi (@HusinShihab) September 13, 2023
Waketum Partai Nasdem, Ahmad Ali menyatakan secara de facto PKS sudah sepakat mendukung Anies Baswedan dan Cak Imin sebagai bakal capres-cawapres untuk Pilpres 2024.
Hal ini disampaikannya setelah pertemuan PKS, NasDem, dan PKB di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan pada Selasa (13/9/2022) yang juga dihadiri pasangan capres-cawapres.