Mantan Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar menunjukkan tawaran Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada mantan Gububernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk Pilpres 2024.
Musni Umar mengatakan bahwa Megawati menawarkan Ridwan Kamil posisi calon wakil presiden (cawapres) dari bakal capres PDIP Ganjar Pranowo, menurutnya ini merupakan breaking news yang pernah dibahas politikus Golkar itu.
Baca Juga: Sosok Kandidat Cawapres Ganjar yang Sangat Disukai Megawati dan Jokowi
"Ridwan Kamil pernah mengatakan akan ada breaking news. Ternyata, Megawati Soekarnoputri, Ketum PDIP menawarkan kepada RK sebagai cawapres Ganjar Pranowo pilpres 2024," bebernya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Jumat (15/9).
Ridwan Kamil pernah mengatakan akan ada breaking news. Ternyata, Megawati Soekarnoputri, Ketum PDIP menawarkan kepada RK sebagai cawapres Ganjar Pranowo pilpres 2024. Bagaimana analisisnya? Klik YouTube tonton dan subscribe https://t.co/BOEwifjNua
— Musni Umar (@musniumar) September 14, 2023
Sementara itu, pengamat politik Rocky Gerung menilai Ridwan Kamil lebih pas menjadi cawapres Ganjar dalam menghadapi pasangan bakal capres Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Pilpres 2024.
Hal ini disampaikannya ketika membahas PDIP yang masih belum menentukan cawapres, dan kini tengah berada dalam kecemasan karena duet Anies Baswedan dengan Cak Imin.
"Tadi PDIP bilang ya tunggu aja, kalau saya tuntut tunggu apa itu? cawapresnya itu akan merepresentasikan wilayah secara kuantitatif atau ide?" ucapnya.
"PDIP mungkin nggak begitu penting dia dapat 19% itu, tetapi kalau kita lihat bahwa ada perubahan bahwa Anies bisa rampok suara dari Jawa Timur, PDIP cemas-cemas juga, siapa yang akan gantikan posisi? kuantitatif artinya," sambungnya.
Sehingga dalam menentukan cawapres Ganjar, PDIP berpotensi menggunakan pertimbangan kuantitatif, dan yang paling pas adalah Ridwan Kamil, karena bisa mengambil suara dari wilayah kekuasaan Gerindra.
"Kalau kuantitatif mungkin Ridwan Kamil yang lebih pas di situ, supaya Jawa Barat diambil oleh PDIP itu, dari mana? Ya dirampok dari Gerindra karena itu wilayah Gerindra," ungkapnya.