Pegiat media sosial Eko Widodo mengklaim tingginya tensi politik tidak berpengaruh bagi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus bakal cawapres Koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Pasalnya cawapres Anies Baswedan itu tetap asyik dan jenaka, ini terlihat ketika Cak Imin mengumumkan kepada wartawan tidak ada berita, yang sontak membuat semua tertawa.
Baca Juga: Sangat Menarik Elektabilitas Anies Sebelum dan Sesudah Berduet dengan Cak Imin
"Petcahhh.. dengan mode serius Cak Imin kumpulkan wartawan umumkan tidak ada berita. Tensi politik tinggi gak ngaruh Cak imin tetap asyik & jenaka.." ungkapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Jumat (15/9).
Petcahhh.. dg mode serius Cak Imin kumpulkan wartawan umumkan tdk ada berita
— ???????????? ???????????????????????? (@ekowboy2) September 15, 2023
Tensi politik tinggi gak ngaruh Cak imin tetap asyik & jenaka.. pic.twitter.com/vRV8d6FAkT
Sementara itu, Pengamat politik Rocky Gerung menjelaskan kenapa Partai Demokrat berhak mencap pengkhianat terkait duet bakal capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Pilpres 2024.
Rocky Gerung mengatakan duet Anies Baswedan dengan Cak Imin berhak dirumuskan Demokrat sebagai pengkhianatan, karena ide perubahan tidak boleh dihalangi dengan pertimbangan kuantitatif yang merujuk pada perhitungan penambahan suara.
"Hubungan antara Anies dan Cak Imin itu adalah a taking the impossible, yang tadi anda tidak bisa bayangkan mungkin toh terjadi juga, yang kemudian dirumuskan di situ sebagai pengkhianatan, hak dari Demokrat untuk mengatakan itu," ucapnya.
"Karena Demokrat menumbuhkan harapan etis bahwa yang dimaksud dengan perubahan itu adalah jejak yang ditinggalkan oleh koalisi ini tidak boleh dihalangi oleh pertimbangan kuantitatif apapun," sambungnya dikutip populis.id dari YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (12/9).