Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani menunjukkan efek komunikasi elite NasDem dan Demokrat ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak lancar.
Komunikasi antara elite politik, menurut Saiful, merupakan salah satu faktor penting dalam menjalin kerjasama, karena ketidaklancaran tersebut, NasDem, Demokrat, dan PDIP tidak berkoalisi.
Baca Juga: Daripada Anies dan Prabowo, Ganjar Paling Dirugikan dalam Debat Capres BEM UI
"Saya pernah bilang koalisi atau kerjasama antar partai untuk pencalonan presiden di antaranya ditentukan oleh komunikasi antara elite. ada sejumlah elite yang ga mudah komunikasi di antara mereka," ungkapnya.
Pasalnya akibat tidak lancarnya komunikasi partai-partai tersebut, NasDem mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres Koalisi Perubahan, sedangkan Demokrat beralih ke bakal capres Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto.
"Kemunculan Anies oleh Nasdem sebagian karena komunikasi elite Nasdem dan PDIP ga lancar. dukungan Demokrat ke Prabowo karena komunikasi pucuk Demokrat dan PDIP ga mudah," ujar Saiful dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Senin (18/9).
saya pernah bilang koalisi atau kerjasama antar partai untuk pencalonan presiden di antaranya ditentukan oleh komunikasi antara elite. ada sejumlah elite yang ga mudah komunikasi di antara mereka. kemunculan anies oleh nasdem sebagian karena komunikasi elite nasdem dan pdip ga…
— saiful mujani (@saiful_mujani) September 18, 2023
Sementara itu, pengamat politik Karim Suryadi mengungkapkan bahwa Demokrat akan mudah mencapai kesepatakan untuk berkoalisi dengan partai pendukung Prabowo Subianto.
Tapi menurut Karim akan sulit bagi Demokrat jika mensyaratkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menjadi bakal cawapres dari bakal capres Koalisi Indonesia Maju yang berisi Gerindra, PAN, dan Golkar.