Fakta yang Dibuka Ganjar dengan Menyinggung Profesi Jurnalis Najwa Shihab

Fakta yang Dibuka Ganjar dengan Menyinggung Profesi Jurnalis Najwa Shihab Kredit Foto: Taufik Idharudin

Politikus Ferdinand Hutahaean mengungkapkan fakta yang dibuka bakal capres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo dengan menyinggung profesi jurnalis yang digeluti Najwa Shihab.

Menurut Ferdinand, Ganjar Pranowo tidak merendahkan atau melecehkan profesi Najwa Shihab sebagai jurnalis, namun membuka fakta bahwa seharusnya sumber daya manusia (SDM) berkualitas tinggi menjadi pemimpin.

Baca Juga: Ini yang Akan Terjadi pada KIM Jika Duet Prabowo-Ganjar Terwujud

"Ganjar membuka fakta bahwa generasi kita tertinggal jauh dari potensi seharusnya. Ganjar tidak melecehkan profesi apapun," ucap mantan politikus Demokrat itu  dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Jumat (22/9).

"Tapi sedang membuka nalar kita bahwa seharusnya orang-orang terdidik cerdas mestinya menjadi pemimpin-pemimpin bagi kehidupan berbangsa. Masa sudah sekolah tinggi-tinggi cuma gitu-gitu aja?" sambungnya.

Sebelumnya, bakal capres PDIP Ganjar Pranowo dianggap telah meremehkan pekerjaan jurnalis saat berdialog dengan Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa di UGM, Yogyakarta pada Selasa 19 September 2023. 

Ketika itu Ganjar menyinggung bahwa lulusan 10 terbaik idealnya mengambil peran sebagai dosen universitas, dan bukan sebagai master of ceremony (MC) atau pembawa acara. “Sepuluh besar lulusan terbaik itu jadi dosen, iya dong masa jadi MC?,” ucap Ganjar dikutip dari VIVA.

Mendengar sindiran dari Ganjar, Najwa tampak tak terima, dirinya mengatakan bahwa ia bukan MC, namun seorang jurnalis. “Siapa Mas, MC? Saya Jurnalis bukan MC,” ujar Najwa.

Ganjar pun kembali menanggapi "Bukan, jurnalis lah kalau begitu,". Hal ini sontak membuat Najwa tidak terima, karena menurutnya jurnalis merupakan profesi membanggakan. “Jurnalis profesi yang membanggakan lho, Mas,” terang Najwa.

Lalu Ganjar pun mengklarifikasi maksud pernyataannya. “Oh iya. Maksud saya kalau bukan lulusan 10 terbaik. Kalau kemudian lulusan terbaik, kan sebuah harapan bahwa dia kembali ke kampus dan kemudian mengajarkan ilmunya. Itu aja sebenarnya,” beber Ganjar.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover