Ketua Umum GANJARIAN SPARTAN, Mohamad Guntur Romli mengungkapkan penyebab nama bakal capres PDIP Ganjar Pranowo disebut-sebut akan menjadi cawapres bakal capres Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto.
Menurut Guntur, Ganjar Pranowo disebut-sebut sebagai cawapres karena kubu Prabowo Subianto takut terhadap dampak turunnya elektoral pasca deklarasi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi pendamping bakal capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan.
Baca Juga: Prabowo Sudah Tereliminasi Sebagai Cawapres Ganjar
"Ganjar disebut-sebut cawapres Prabowo ini kan cuma dari Kubu Prabowo seperti Noel dkk, karena mereka ketakutan terhadap deklarasi Anies-Imin mampu merebut pendukung Prabowo," ungkapnya.
Lebih lanjut, berdasarkan survei Politika Research and Consulting (PRC) September 2023 pasca-deklarasi AMIN di Jawa Timur menunjukkan suara Prabowo anjlok sekitar 8 persen.
"Survei terakhir PRC, suara Prabowo di Jatim anjlok 8%, karena mereka takut kemudian berusaha "pansos" ke Ganjar & Gibran," ucap Guntur dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Selasa (26/9).
Ganjar disebut2 cawapres Prabowo ini kan cuma dr Kubu Prabowo sprt Noel dkk krn mereka ketakutan thdp deklarasi Anies-Imin mampu merebut pendukung Prabowo, survei terakhir PRC, suara Prabowo di Jatim anjlok 8%, krn mrk takut kemudian berusaha "pansos" ke Ganjar & Gibran pic.twitter.com/cqT27kaEyo
— Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) September 25, 2023
Melansir dari Republika, berdasarkan survei PRC, Ganjar Pranowo meraih posisi teratas dengan suara 40,4 persen, disusul Prabowo Subianto dengan 32,3 persen, dan Anies Baswedan 18,3 persen.
"Survei yang kami lakukan menunjukkan bahwa Ganjar Pranowo masih mengungguli dua di antaranya, pertama Prabowo Subianto dan Anies Baswedan," ujar Direktur Eksekutif PRC Rio Prayogo dalam rilis survei "Peta Politik Jawa Timur Pasca-Deklarasi AMIN" melalui kanal YouTube PRC seperti dinukil Senin (18/9/2023).
Rio menambahkan, sejak April 2023, tren elektabilitas capres tiga nama membuktikan bahwa suara untuk mantan Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2018 dan 2018-2023 Ganjar Pranowo paling stabil di antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
"Dari April, Ganjar Pranowo itu masih stabil di angka 40 persen. Sementara itu, Prabowo terjadi penurunan dari 40,5 persen ke 32,3 persen," kata Rio.