Kader Partai Demokrat, Eko Jhones mengungkapkan strategi PDIP dalam memilih cawapres untuk bakal capres Ganjar Pranowo tidak berbeda dari pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
Eko mengatakan strategi PDIP dalam memilih cawapres Ganjar Pranowo akan seperti yang terjadi pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019, yaitu menggandeng tokoh sepuh Nahdatul Ulama (NU).
Baca Juga: PSI Harusnya Dukung Anies-Cak Imin, Bukan Prabowo atau Ganjar
"Sudah bisa dipastikan itu makanya warga NU masih paling banyak milih PDIP karena strategi PDIP pilih cawapres dari kalangan NU yang sudah sepuh…," ungkap loyalis AHY itu.
Lebih lanjut, ia menyiratkan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno tidak akan menempati posisi cawapres Ganjar. "Bung Sandi tetep jadi tim hore…," imbuhnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Jumat (29/9).
Sudah bisa dipastikan itu makanya warga NU masih paling banyak milih PDIP karena strategi PDIP pilih cawapres dari kalangan NU yang sdah sepuh…Bung Sandi tetep jadi tim hore… https://t.co/MHKWdNFknZ
— Eko Jhones (@ekojhones77) September 28, 2023
Sebelumnya, pengamat politik Dedi Kurnia Syah merasa PDIP maupun Megawati Soekarnoputri memiliki kecenderungan memilih tokoh-tokoh dari Nahdlatul Ulama sebagai cawapres.
"Megawati Soekarnoputri dan PDIP memang punya kecenderungan memilih tokoh NU sebagai cawapres," kata Dedi terkait cawapres Ganjar Pranowo, dikutip dari Republika.
Hal ini bisa dilihat dari sejarah politik PDIP dan Megawati sendiri, terutama dalam kontestasi pilpres. Terlebih, capres dari poros lain, Anies Baswedan, sudah lebih dulu menggaet tokoh NU sebagai cawapres.