Pengamat politik Rocky Gerung mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang paling tidak patuh dengan pikiran Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Pasalnya Jokowi masih melakukan cawe-cawe di Pemilu 2024 mendatang serta berupaya menantang Megawati, dan seharusnya demi menyelamatkan PDIP, langkah pemecetan perlu dilakukan.
Baca Juga: Pikiran Final Megawati Tentang Capres PDIP
"Yang paling enggak patuh itu ya Pak Jokowi sebagai kader dan dia tidak patuh pada pikiran Megawati itu, masih cewe-cewe, masih berupaya untuk nantangin Megawati," ucap Rocky Gerung.
"Ini tetap orang akan lihat Mega kalau mau konsisten tarik kalung anggota PDIP dari Pak Jokowi, itu baru kita lihat bahwa betul-betul Mega mengerti bahwa partainya mesti diselamatkan dari prinsip-prinsip pragmatisme," sambungnya dikutip populis.id dari YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (29/9).
Sementara itu berdasarkan survei Voxpopuli Research Center, PDIP masih mempertahankan peringkat pertama dengan elektabilitas sekitar 17,4 persen. Di urutan kedua, muncul Gerindra dengan 17,0 persen.
Peneliti senior Voxpopuli Research Center Prijo Wasono mengatakan persaingan PDI Perjuangan dan Partai Gerindra untuk memperebutkan elektabilitas tertinggi semakin ketat.
Prijo menilai elektabilitas PDIP belum sepenuhnya pulih ke posisi seperti awal tahun setelah sempat merosot usai heboh Piala Dunia U-20. Sebaliknya, Gerindra masih menikmati lonjakan elektabilitas dan terus mendekati posisi PDIP.