Mayoritas suara Nahdliyin tidak berada di genggaman pasangan bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan bakal calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Pasalnya berdasarkan data pemilih terbanyak Nahdliyin, PKB berada di urutan ke-empat setelah PDIP, Gerindra, dan Golkar, ditambah suara partai Cak Imin itu masih mengarah pada bakal capres Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto.
Baca Juga: Anies Dinilai Tak Tahu Cara Kritik Pemerintah
"Kejauhan Gus koo bicara suara Nahdliyin secara umum. Wong pemilih PKB saja mayoritas masih mendukung Prabowo Subianto koq," ucap kader Partai Demokrat, Eko Jhones.
"Secara data warga Nahdliyin terbanyak memilih PDIP, disusul Gerindra, lalau Golkar baru PKB… Jadi kalo klaim yang agak logis saja Gus ndak usah berlebihan…," sambungnya.
Kejauhan Gus koo bicara suara Nahdliyin secara umum. Wong pemilih PKB saja mayoritas masih mendukung Prabowo Subianto koq.
— Eko Jhones (@ekojhones77) October 3, 2023
Secara data warga Nahdliyin terbanyak memilih PDIP, disusul Gerindra, lalau Golkar baru PKB…Jadi klo klaim yg agak logis saja Gus ndak usah berlebihan… https://t.co/70JO4Noo65
Hal ini disampaikannya menanggapi Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid yang memastikan mandat politik Nahdliyin ada di pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin.
Mulanya Jazilul merasa tidak khawatir dengan elektabilitas Anies Baswedan dan Cak Imin yang saat ini merosot di Jawa Timur.
"Jawa Timur adalah lumbung suara PKB yang kemudian bergeser sedikit demi sedikit. Namun, di dalam peta Pilpres Jawa Timur atau presiden yang didukung PKB selalu menang di Jawa Timur," ucap Jazilul seperti dikutip dari tayangan Apa Kabar Indonesia Malam di tvOne, Selasa, 3 Oktober 2023.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa sekarang PKB memfokuskan mandat politik Nahdliyin tetap berada di pasangan AMIN (Anies-Cak Imin). "Hari ini AMIN akan memastikan bahwa mandat politik Nahdliyin ada di pasangan Anies dan Gus Muhaimin," tuturnya.