Pengamat kebijakan publik Gigin Praginanto menunjukkan jawaban kenapa Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo tidak mudah menghindari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Gigin mengungkapkan bahwa kemudahan koruptor dalam melarikan diri ditentukan oleh posisi politiknya, dan menurutnya Menkopolhukam Mahfud MD sangat paham berdasarkan komentarnya atas berita hilangnya Syahrul Yasin Limpo di Eropa.
Baca Juga: Mahfud MD Tertampar Realita Usai Sebut Tak Mudah Hindari KPK Terkait Kasus SYL
"Kelihatannya dia paham betul bahwa mudah atau tidaknya seorang koruptor melarikan diri tergantung dari posisi politiknya: lawan atau kawan!" ujar Gigin dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Kamis (5/10).
Kelihatannya dia paham betul bahwa mudah atau tidaknya seorang koruptor melarikan diri tergantung dari posisi politiknya: lawan atau kawan! https://t.co/1FXOuVC6iS
— gigin praginanto (@giginpraginanto) October 5, 2023
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan atau Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan bahwa Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian.
Mahfud MD mengungkapkan mendapat informasi mengenai status Syahrul Yasin Limpo sebagai tersangka dari laporan KPK, bahkan ekpose perkara terkait sudah dilakukan sejak lama.
"Bahwa dia sudah tersangka? Ya, saya sudah dapat informasi. Malah sejak kalau eksposenya itu kan sudah lama kalau tersangka," kata Mahfud di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/10/2023) dikutip dari Kompas TV.
Lebih lanjut, menurutnya Syahrul Yasin Limpo yang dikabarkan kehilangan kontak saat dinas di Eropa akan segera ketemu, karena memang tidak mudah lari menghindari KPK.
"Ya mudah-mudahan segera ketemu, kan orang sekelas menteri tidak mudah juga menghilang begitu ya. Kalau menghilang dalam arti menghindari aparat (KPK) atau lari begitu, saya kira tidak mudah," ujar Mahfud.