Pegiat media sosial Lukman Simandjuntak mengibaratkan pemerasan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri terhadap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) merupakan hokas.
Firli Bahuri juga hingga sekarang terus membantah melakukan pemerasan terhadap SYL, namun menurut Lukman, secara etika pertemuan keduanya secara fisik di tengah kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian tidak pantas.
Baca Juga: Mahfud MD Tertampar Realita Usai Sebut Tak Mudah Hindari KPK Terkait Kasus SYL
"Firli masih terus bantah memeras SYL. Oke anggaplah pemerasan itu hoax, namun secara etika, pantas gak Firli yang ketua KPK bertemu secara fisik dengan SYL yang sedang ada kasus?" ucapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Sabtu (7/10).
Firli masih terus bantah memeras SYL. Oke anggaplah pemerasan itu hoax, namun scr etika, pantas gak Firli yg ketua KPK bertemu scr fisik dgn SYL yg sedang ada kasus ? ???? pic.twitter.com/7hkyjCR13V
— Lukman Simandjuntak (@hipohan) October 6, 2023
Untuk diketahui, foto pertemuan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) beredar di tengah isu dugaan pemerasan pimpinan KPK dalam penanganan dugaan rasuah di Kementerian Pertanian (Kementan).
Dalam foto yang beredar di kalangan wartawan, tampak Firli mengenakan pakaian olahraga berupa kaus, celana pendek, dan sepatu olahraga. Sedangkan, Mentan SYL yang membelakangi kamera terlihat menggunakan kemeja berwarna dasar cokelat dengan corak putih dan celana jins biru tua.
Masih berdasarkan foto tersebut, keduanya diduga bertemu di salah satu gelanggang olahraga (gor) bulu tangkis. Firli memang dikenal memiliki hobi bermain bulu tangkis. Namun, belum diketahui lokasi maupun kapan pertemuan itu terjadi.
Momen yang tertangkap kamera itu menunjukan keduanya sedang duduk di sebuah bangku panjang dan tampak berbincang. SYL tampak memerhatikan Firli yang sedang menyampaikan sesuatu.
Sehari sebelum foto ini muncul, beredar juga sebuah dokumen berisi kronologi dugaan pertemuan Firli dan SYL di sebuah tempat olahraga. Disebutkan, mereka bertemu pada Desember 2022 dalam rangka pemberian uang satu miliar berupa pecahan dolar Singapura kepada Firli. Tetapi, belum ada konfirmasi mengenai asal-usul dokumen tersebut.
Firli telah membantah isu mengenai dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK dalam penanganan kasus korupsi di Kementan. Firli memastikan, tudingan itu tidak pernah dilakukan oleh dia maupun koleganya.
"Hal tersebut tidak benar dan tidak pernah dilakukan oleh pimpinan KPK," kata Firli kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (5/10/2023) dikutip dari Republika.