Pengamat politik Tatok Sugiarto mengungkapkan pengakuan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri meski dugaan terima uang dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) belum pasti.
Tatok mengatakan Firli Bahuri mengakui sering bermain badminton, kemudian menurutnya isu dia menerima uang dari SYL tidak akan muncul jika memang tidak ada sesuatu yang terjadi.
Baca Juga: Meski Terus Bantah Memeras, Pertemuan Firli dan SYL Dinilai Tak Pantas
"Tidak ada asap jika tidak ada Api, walau belum pasti tapi paling tidak ketua KPK mengakui sering bermain badminton he he he," ujarnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Sabtu (7/10).
Tidak ada asap jika tidak ada Api, walau belum pasti tapi paling tidak ketua KPK mengakui sering bermain badminton he he he https://t.co/Sdo1NQEcGv
— @Tatok sugiarto (@QianzyZ) October 6, 2023
Sebelumnya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri membantah kabar yang menyebutkan bahwa dirinya menerima sejumlah uang dari SYL di sebuah gor. Dia menegaskan, hal itu tidak pernah terjadi.
"Tempat itu adalah tempat terbuka, jadi saya kira tidak akan pernah ada hal-hal orang bertemu dengan saya atau apalagi kalau seandainya ada isu bahwa menerima sesuatu sejumlah satu miliar dolar (Singapura), itu saya baca iya kan. Saya pastikan itu tidak ada, saya pastikan tidak ada," ujar Firli.
Di samping itu, mantan kabaharkam Polri ini juga menegaskan bahwa pimpinan KPK bekerja sesuai aturan yang berlaku. Firli menduga, ada pihak yang sengaja memanfaatkan namanya untuk melakukan penipuan.
Sebab, dia menjelaskan, kejadian seperti pernah terjadi terhadap pimpinan maupun pegawai KPK. Ia menyebut, ada pihak yang tidak bertanggung jawab menggunakan foto pejabat KPK untuk meyakinkan pihak lain. “Saya enggak tahu siapa yang melakukan itu dengan meminta segala sesuatu,” kata dia.
Selain itu, Firli juga membantah isu mengenai dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK dalam penanganan kasus korupsi di Kementerian Pertanian. Firli memastikan, tudingan itu tidak pernah dilakukan oleh dia maupun koleganya.
"Hal tersebut tidak benar dan tidak pernah dilakukan oleh pimpinan KPK," kata Firli kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (5/10/2023) dikutip dari Republika.