Sebagai bakal calon presiden (bacapres), Ganjar Pranowo mempunyai posisi paling kuat dengan diusung PDIP, dibanding bacapres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan bacapres dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto.
Pengamat politik Hendri Satrio alias Hensat mengatakan posisi Anies Baswedan merupakan yang paling rentan karena bukan kader dari partai politik (parpol), sedangkan Prabowo Subianto berpotensi tidak maju Pilpres 2024 jika tidak didukung Presiden Joko Widodo (Jokowi), sehingga memunculkan isu dua pasangan calon (paslon).
Baca Juga: Tak Hanya Anies yang Didoakan Mantan Ketum PBNU Jadi Presiden
"Sebagai BaCapres @ganjarpranowo paling kuat posisinya dibanding Anies dan Prabowo. Anies ni si paling rentan, bukan orang Parpol," ungkapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Sabtu (7/10).
"Prabowo sekarang kuat tapi belum teruji. Kan, kita belum tau, apakah tanpa dukungan Jokowi, Prabowo akan tetap nyapres? Isu 2 Pasang calon muncul lagi," sambung Hensat.
Sebagai BaCapres @ganjarpranowo paling kuat posisinya dibanding Anies dan Prabowo. Anies ni si paling rentan, bukan orang Parpol. Prabowo sekarang kuat tapi belum teruji. Kan, kita belum tau, apakah tanpa dukungan Jokowi, Prabowo akan tetap nyapres? Isu 2 Pasang calon muncul lagi
— Hendri Satrio (@satriohendri) October 7, 2023
Sementara itu, dalam simulasi tiga nama survei Indikator Politik Indonesia di Jawa Timur, Ganjar Pranowo menempati posisi paling tinggi, disusul Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
"Pak Ganjar 43,9 persen, Pak Prabowo 33,8 persen, dan Mas Anies 14,4 persen," kata Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat paparan survei yang dikutip dari tayangan YouTube lembaga survei tersebut, Minggu (1/10/2023).
Sedangkan sebanyak 8,0 persen menyatakan tidak memilih atau tidak menjawab.
Melalui hasil survei yang sama, Indikator Politik juga menangkap 64,9 persen pemilih di Jawa Timur merupakan pemilih kuat, yakni kecil atau hampir tidak mungkin mengubah pilihannya.