Bakal capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan malah diuntungkan dengan tidak diizinkannya pihaknya dan sejumlah aktivis 98 untuk melakukan kegiatan di dalam Gedung Indonesia Menggugat (GIM).
Mantan Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar mengatakan pembatalan acara diskusi di GIM, Bandung, Jawa Barat menunjukkan ketidakadilan terhadap Anies Baswedan.
Baca Juga: Anies Tak Tahu Terima Kasih Kepada Pendiri SMRC
"Pembatalan penggunaan gedung Indonesia Menggugat di Bandung menunjukkan ketidakadilan karena sebelumnya relawan dari pihak sana bisa menggunakannya," ungkap Musni Umar.
Namun meskipun demikian, hal tersebut justru menguntungkan Anies, karena menaikkan namanya melalui pemberitaan yang diliput sejumlah media, sehingga akan berefek pada simpati publik.
"Ini promosi gratis karena ramai diberitakan media. Dampaknya simpati publik ke AMIN (Anies-Muhaimin) semakin membesar dan meluas," ucapnya dikutip populis.id dari akun X pribadiny, Senin (9/10).
Pembatalan penggunaan gedung Indonesia Menggugat di Bdg menunjukkan ketidakadilan krn sblmnya relawan dari pihak sana bisa menggunakannya. Ini promosi gratis karena ramai diberitakan media. Dampaknya simpati publik ke AMIN semakin membesar dan meluas.https://t.co/kLljl0lKs3
— Musni Umar (@musniumar) October 8, 2023
Untuk diketahui, izin kegiatan acara diskusi Anies Baswedan dan sejumlah aktvis 98 di GIM dibatalkan secara mendadak oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) dengan alasan dikhawatirkan gedung tersebut dijadikan kampanye politik.
Walaupun tidak diizinkan menggunakan gedung tersebut, Anies serta sejumlah aktivis 1998 dan petani di Jawa Barat yang tergabung dalam Change Indonesia, relawan pendukung Anies dan bakal cawapres Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tetap menggelar pertemuan di halaman Gedung Indonesia Menggugat.