Salah satu kejanggalannya adalah penurunan elektabilitas Anies. Pada bulan Mei 2023, Denny JA merilis hasil survei Anies 32,6 persen, dan kemudian kini tinggal 5 persen, artinya selama 4 bulan elektabilitasnya turun 28 persen. "Artinya rata-rata hampir 7% perbulan. Dan ini belum pernah terjadi dalam sejarah survei," sebut Iskandar.
Selain itu, hasil survei yang memiliki angka bulat juga merupakan keanehan, karena tidak sesuai realita di Sumut. "Apalagi kita ketahui dari 33 kabupaten/kota di Sumut, 20 kabupaten kota adalah basis Pak Anies. Kami memprediksi di 20 kabupaten/kota Pak Anies akan menang secara mutlak," ucapnya.
Namun yang paling penting yaitu sumber pendanaan survei, metodologi, jumlah dan sebaran responden, ini harus dijelaskan Denny JA. "Yang paling penting adalah dari mana sumber dana survei tersebut. Apakah dari dana sendiri, apakah dari partisan, atau melalui uang negara, atau lagi melalui NGO," jelas Iskandar.