Pegiat media sosial Eko Kuntadhi merasa wajar bakal capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan berpikir dibungkam setelah tidak diizinkan memakai Gedung Indonesia Menggugat (GIM) untuk acara diskusi bersama relawan.
Pasalnya, kata Eko, Anies Baswedan merupakan bakal capres yang berhadapan dengan penguasa sekarang, sehingga wajar jika ia berpikir dihalangi ketika tidak diizinkan memakai GIM.
Baca Juga: Seru dan Lucu NasDem Somasi Hasil Survei Anies di Sumut
"Anies biasalah playing victim, dia ngomong dia mencuit sebuah pernyataan katanya sedang dibungkam tidak boleh memasuki gedung dihalang-halangi oleh kekuasaan, begitu memang cara berpikirnya," ungkapnya.
"Dan kita sih wajar karena Anies kan berposisi sebagai calon yang berdiri diametral atau berhadap-hadapan dengan penguasa pada saat ini," sambungnya.
Lebih lanjut, menurutnya apapun yang terjadi pada Anies, mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan mencari celah untuk menunjukkan kepada pendukungnya bahwa ia tengah dibungkam.
"Sehingga apapun bentuknya dia memang ingin mencari celah untuk mengatakan bahwa dia sedang dibungkam, dia sedang dihambat oleh kekuasaan, dia sedang yang tidak boleh bergerak ke mana-mana karena pengaruh kekuasaan," ucapnya.
"Itu ingin disampaikan kepada para pendukungnya, sehingga pendukungnya merasa bahwa terjadi pembungkaman besar-besaran terhadap Anies," imbuhnya dikutip populis.id dari YouTube COKRO TV, Rabu (11/10).
Untuk diketahui, izin kegiatan acara diskusi Anies Baswedan dan sejumlah aktvis 98 di GIM dibatalkan secara mendadak oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) dengan alasan dikhawatirkan gedung tersebut dijadikan kampanye politik.
Walaupun tidak diizinkan menggunakan gedung tersebut, Anies serta sejumlah aktivis 1998 dan petani di Jawa Barat yang tergabung dalam Change Indonesia, relawan pendukung Anies dan bakal cawapres Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tetap menggelar pertemuan di halaman Gedung Indonesia Menggugat.