Politikus PDIP Mohamad Guntur Romli meminta polisi untuk berhati-hati dalam penyidikan kasus dugaan pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Pasalnya Bendahara Partai NasDem Ahmad Sahroni meminta agar polisi mempercepat penyidikan dalam kasus pemerasan SYL, menurut Guntur, ini berbahaya karena berpotensi menimbulkan intervensi.
Baca Juga: Terkait Pemeriksaan Kasus Dugaan Pemerasan SYL, Pegawai KPK Bisa Dijemput Paksa
"Hati-hati polisi, jangan sampe diperalat oleh politisi yang satu partai dengan SYL, jangan sampe ada intervensi kasus hukum. Bahaya bisa-bisa jadi Cicak Vs Buaya edisi baru," ungkapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Jumat (13/10).
Hati2 polisi, jangan sampe diperalat oleh politisi yg satu partai dgn SYL, jangan sampe ada intervensi kasus hukum. Bahaya bisa2 jadi Cicak Vs Buaya edisi baru.
— Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) October 13, 2023
Balas KPK, Nasdem Minta Polisi Percepat Kasus Pemerasan Terhadap SYL
https://t.co/iWDP8kEE56
Sebelumnya, DPP Partai NasDem meminta pihak kepolisian untuk bertindak cepat, terhadap laporan dugaan pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK kepada mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
"Kami minta polisi bertindak, kalau lama, berarti ada apa dengan polisi," kata Bendahara Partai NasDem Ahmad Sahroni di Jakarta, Kamis malam dikutip dari Republika.
Penegasan itu disampaikan Sahroni menanggapi pertanyaan media, apakah penangkapan paksa SYL berkaitan dengan laporan dugaan pemerasan di Polda Metro Jaya, yang telah naik status menjadi penyidikan.
"Kami tidak bisa kaitkan dengan Polda Metro, tapi, kalau isu berkembang ada keterkaitan, maka kedua-duanya (Syahrul dan Firli) harus dalam posisi yang sama, sebagai orang diduga berperkara," harap Sahroni.
Sahroni yang juga pimpinan Komisi III DPR RI menegaskan, akan menggunakan kewenangannya untuk meminta polisi segera menuntaskan laporan dugaan pemerasan.