Mantan Sekeratris BUMN Muhammad Said Didu mengungkapkan sesuatu yang kemungkinan dicurigai Menko Polhukan Mahfud MD dari Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dibentuk karena batas usia capres-cawapres.
Said Didu mengatakan Mahfud MD kemungkinan mencurigai posisi Jimly Asshiddiqie yang dipilih menjadi Ketua Majelis Kehormatan MK, karena yang bersangkutan pernah menyatakan dukungan kepada Prabowo Subianto.
Baca Juga: Jika Pilpres 2024 Hanya 2 Paslon, Ganjar-Mahfud Lebih Dipilih daripada Prabowo-Gibran
"Mungkin Prof @mohmahfudmd mencurigai Ketua Majelis Kehormatan MK prof @JimlyAs, yang selama ini berada di pihak yang mencalonkan Gibran sehingga diduga hanya akan menjadi pembenaran keputusan MK," ungkapnya.
Namun Said juga menilai Mahfud MD bisa jadi takut prosesnya dalam menjadi cawapres dari bakal capres PDIP Ganjar Pranowo terhambat karena Majelis Kehormatan MK, sehingga menyindir majelis bisa dibeli dan direkayasa.
"Atau sebaliknya, prof @mohmahfudmd takut proses beliau jadi cawapres terhambat," sambung Said dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Selasa (24/10).
Mungkin Prof @mohmahfudmd mencurigai Ketua Majelis Kehormatan MK prof @JimlyAs, yg selama ini berada di pihak yg mencalonkan Gibran shg diduga hanya akan menjadi pembenaran keputusan MK.
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) October 23, 2023
Atau sebaliknya, prof @mohmahfudmd takut proses beliau jadi cawapres terhambat. https://t.co/kN9HJhFW5V
Sebelumnya, bakal cawapres dari PDIP Mahfud MD menyindir Majelis Kehormatan MK yang dibentuk akibat putusan batas syarat capres dan cawapres. Ia mengingatkan kepada publik untuk tidak terlalu optimis, karena semua bisa dibeli dan direkayasa.
"Jangan terlalu optimis juga, karena kadang kala siapa yang akan jadi majelis itu terkadang bisa dibeli dan bisa direkayasa juga,” kata Mahfud MD, di Jakarta Selatan, Senin 23 Oktober 2023 dikutip dari VIVA.
Menurutnya, rekayasa bisa terjadi dengan melihat situasi penegak hukum saat ini. “Kamu yang jadi, kamu yang jadi, kamu yang jadi. Keputusan ini bisa saja terjadi jika situasi pengembangan dan pemenuhan hukum masih seperti sekarang," lanjut Mahfud MD.
