Politikus Partai Demokrat Cipta Panca Laksana menilai Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto tidak berdaya melawan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka.
Padahal menurut Panca, Hasto biasanya galak terhadap lawan politiknya, namun setelah Gibran menjadi cawapres dari bakal capres Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto, ia malah menyatakan PDIP sedih dan luka hati ditinggal Jokowi.
Baca Juga: Tak Langsung Pecat Jokowi, PDIP Belajar dari Kasus SBY di 2004
"Biasanya Hasto galak ke lawan-lawan politiknya. Kali ini seperti nggak berdaya melawan Gibran. Sedih berkepanjangan. Melow. Perihnya perjuangan!" ujarnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Senin (30/10).
Biasanya Hasto galak ke lawan2 politiknya. Kali ini seperti nga berdaya melawan Gibran. Sedih berkepanjangan. Melow. Perihnya perjuangan! https://t.co/ulr07Er0Cy
— Cipta Panca Laksana (@panca66) October 29, 2023
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengaku PDIP tengah sedih dan luka hati karena merasa ditinggalkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) selaku kader.
Padahal, kata Hasto, PDIP selama ini telah memberikan privilese kepada orang nomor satu di Indonesia itu, termasuk keluarganya.
Melalui keterangan tertulis, mulanya Hasto menyampaikan tentang suasana di internal PDIP. Ia berujar PDI Perjuangan saat ini dalam suasana sedih, luka hati yang perih, dan berpasrah pada Tuhan dan rakyat Indonesia atas apa yang terjadi saat ini.
“Ketika DPP partai bertemu dengan jajaran anak ranting dan ranting sebagai struktur partai paling bawah, banyak yang tidak percaya bahwa ini bisa terjadi," kata Hasto, Minggu (29/10/2023) dikutip dari Suara.
Ia lantas berbicara mengenai privilese yang telah diberikan PDIP kepada Jokowi. Menurutnya PDIP begitu mencintai Jokowi.
"Kami begitu mencintai dan memberikan privilege yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga, namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranatan kebaikan dan konstitusi," beber Hasto.
"Pada awalnya kami hanya berdoa agar hal tersebut tidak terjadi, namun ternyata itu benar-benar terjadi," tambahnya.