Politikus Ferdinand Hutahaean menyindir bahwa tidak ada yang bisa diharapkan dari pasangan bakal capres-cawapres dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di 2024.
Pasalnya Prabowo Subianto dan Gibran, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan cerminan neo orde baru, sehingga sebaiknya masyarakat tidak tertipu dengan citra publik keduanya.
Baca Juga: Gibran Menunjukkan Superioritas Terhadap Prabowo Melalui Pernyataan Ini
"Pasangan Prabowo dan Gibran adalah NEO ORDE BARU. Prabowo mewarisi gaya Orde Baru, demikian juga Gibran dengan Nepotisme bapaknya. Apa yang bisa diharap dari pasangan ini? Rakyat jangan tertipu keluguan..!" ungkapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Senin (6/11).
Pasangan Prabowo dan Gibran adalah NEO ORDE BARU.
— Mpu Ferdinand Hutahaean (@ferdinand_mpu) November 5, 2023
Prabowo mewarisi gaya Orde Baru, demikian juga Gibran dengan Nepotisme bapaknya.
Apa yang bisa diharap dari pasangan ini? Rakyat jangan tertipu keluguan..! https://t.co/M6OtRISfQw
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menanggapi Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat yanng menyebut pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai cerminan orde baru.
Ia mengaku tidak tahu pernyataan Djarot tersebut mengarah pada konteks positif atau negatif, karena pada setiap masa, baik orde lama, orde baru, hingga reformasi selalu mempunyai sisi positif.
"Saya enggak tahu ya apa yang dimaksud neo orde baru apakah dalam konteks positif atau negatif. Kalau dalam konteks positif ya mungkin saja, di Orde Baru ada hal-hal positif, juga begitu juga di Orde Lama, begitu juga di Orde Reformasi," ujar Habiburokhman saat ditemui di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (5/11/2023) dikutip dari Kompas.