Politikus Ferdinand Hutahaean menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mengotori dan menjadikan Istana negara sebagai rumah bordil politik mendekati pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Pasalnya menurut Ferdinand, Istana merupakan rumah yang digunakan sebagai sarana untuk mengangkat derajat rakyat, bukan untuk mengangat derajat pribadi yang tinggal di Istana, Jokowi dan keluarga.
Baca Juga: Politikus Demokrat Ungkap Jumlah Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi dan Luhut Sejak Deklarasi Anies
"Saran saya semoga pak Jokowi tidak mengotori istana dan tidak menjadikan Istana jadi rumah bordil politik…! Istana itu rumah untuk mengangkat derajat hidup rakyat, bukan untuk mengangkat derajat hidup keluarga Jokowi..!! @jokowi," ucapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Selasa (7/11).
Saran saya semoga pak Jokowi tidak mengotori istana dan tidak menjadikan Istana jadi rumah bordil politik…!
— Mpu Ferdinand Hutahaean (@ferdinand_mpu) November 6, 2023
Istana itu rumah untuk mengangkat derajat hidup rakyat, bukan untuk mengangkat derajat hidup keluarga Jokowi..!!@jokowi
Sementara itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Syaifullah Tamliha menilai putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) dan hak angket DPR terhadap Mahkamah Konstitusi (MK) dapat membuka peluang pemakzulan presiden.
Untuk diketahui, MKMK sekarang sedang melakukan pemeriksaan terkait dengan putusan MK mengenai batas usia capres-cawapres yang membuat putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka bisa maju sebagai cawapres Prabowo Subianto.
Menurut Tamliha, jika MKMK menemukan adanya pertemuan yang telah direncanakan atau diatur oleh presiden, maka DPR bisa mengajukan hak angket yang akan mengarah pada pemakzulan.