Pegiat media sosial Lukman Simandjuntak meminta Partai NasDem dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) keluar dari Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pasalnya NasDem dan PDIP saling menantang keluar dari kabinet Jokowi, Lukman Simandjuntak pun merasa seharusnya kedua partai tersebut berteman, karena mempunyai musuh yang sama, dan setelahnya langkah pemakzulan bisa dilakukan.
Baca Juga: Soal Status Jokowi di PDIP, Puan Sadar Tidak Mungkin Ada Kawan Abadi
"Ketika Nasdem dukung Anies, PDIP tantang Nasdem keluar dari kabinet. Ketika PDIP dukung Ganjar, gantian Nasdem tantang PDIP keluar dari kabinet. Padahal kompak saja, keluar bareng dari kabinet, lalu makzulkan Mukidi, bukankah musuhnya musuh adalah teman," ujarnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Rabu (22/11).
Ketika Nasdem dukung Anies, PDIP tantang Nasdem keluar dari kabinet. Ketika PDIP dukung Ganjar, gantian Nasdem tantang PDIP keluar dari kabinet. Padahal kompak saja, keluar bareng dari kabinet, lalu makzulkan Mukidi, bukankah musuhnya musuh adalah teman ???? pic.twitter.com/GZOj3EyIpG
— Lukman Simandjuntak (@hipohan) November 21, 2023
Seperti diketahui, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menantang PDIP untuk keluar dari Kabinet Indonesia Maju seiring dengan meruncingnya konflik antara partai berlambang banteng itu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Konflik PDIP mencuat setelah Gibran Rakabuming Raka yang merupakan kader serta anak Jokowi menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto, dan akan bertanding melawan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024.
Ali menyampaikannya saat membantah Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto yang mengeklaim membangun komukasi dengan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar terkait tekanan aparat negara menjelang kampanye.