Mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu merasa tidak heran Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak sulit membantah bertemu mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo.
Karena menurutnya orang yang terbiasa berbohong akan gampang membantah sesuatu, sehingga wajar Jokowi membantah bertemu Agus Rahardjo membahas penghentian kasus korupsi E-KTP yang menjerat Setya Novanto (Setnov). "Bagi yang biasa berbohong, membantah sesuatu bukan hal sulit," ucapnya.
Baca Juga: Lebih Percaya Kaesang atau KPK soal Cerita Agus Rahardjo Jokowi Minta Setop Kasus E-KTP?
Lebih lanjut, ia pun menyinggung soal kasus Freeport yang dikenal dengan kasus 'papa minta saham'. "Apakah Bapak akan bantah juga permintaan Bapak ke Pak Sudirman Said Tahun 2015 untuk hentikan laporan Setya Novanto pada kasus minta saham?" imbuhnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Senin (4/12).
Bagi yg biasa berbohong, membantah sesuatu bukan hal sulit.
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) December 4, 2023
Apakah Bpk akan bantah juga permintaan Bpk ke Pak Sudirman Said Thn 2015 utk hentikan laporan Setya Novanto pada kasus minta saham ? https://t.co/TrXHxVgtBu
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak pernah bertemu mantan Ketua KPK Agus Rahardjo dan meminta untuk menghentikan kasus korupsi E-KTP yang menjerat Setnov pada 2017 silam.
"Saya suruh cek saya sehari kan berapa puluh pertemuan. Saya suruh cek di Setneg (Sekretariat Negara) enggak ada. Agenda yang di Setneg enggak ada tolong di cek lagi aja," kata Jokowi di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (4/12/2023) dikutip dari gelora.co.