Presiden Nusantara Foundation Imam Shamsi Ali mengaku baru mengetahui bahwa food estate yang digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan merupakan proyek pemerintah sekarang ternyata menyabet usaha petani melalui perusahaan.
Berbeda dengan food estate yang mengandalkan perusahaan untuk usaha pertanian, contract farming yang digagas capres nomor urut satu Anies Baswedan akan membuat petani maju serta terjaminnya pasokan pertanian.
Baca Juga: Setnov Divonis 15 Tahun dalam Kasus E-KTP Karena Eks Ketua KPK Berani 'Lawan' Jokowi
"Baru saya tahu sekarang apa itu food estate. Jadi ternyata semacam proyek pemerintah menyabet usaha para petani… pertanian lewat Perusahaan. Bukan lewat petani. Petani dilewati lagi. Anies lewat kontrak farming atau kontrak dengan petani. Petani maju, pasokan terjamin," ungkapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Senin (4/12).
Baru saya tahu sekarang apa itu food estate. Jadi ternyata semacam proyek pemerintah menyabet usaha para petani… pertanian lewat Perusahaan. Bukan lewat petani. Petani dilewati lagi.
— Imam Shamsi Ali (@ShamsiAli2) December 4, 2023
Anies lewat kontrak farming atau kontrak dengan petani. Petani maju, pasokan terjamin. pic.twitter.com/FJwCNRaS4T
Sebelumnya, capres nomor urut 1, Anies Baswedan menyatakan tidak akan melanjutkan program food estate warisan pemerintahan Presiden Jokowi. Ia lebih memilih sistem contract farming.
Adapun secara umum contract farming adalah kesepakatan kerjasama antara petani dan perusahaan terkait pengelolaan hasil atau pemasaran produk pertanian. Nantinya, kata Anies, contract farming akan melibatkan BUMD, BUMN hingga pihak swasta.
"Jadi sentra-sentra pertanian yang sekarang ada itu dijadikan sebagai mitra, bisa BUMD, bisa BUMN, bisa swasta tapi pemerintah mempersiapkan regulasinya," kata Anies di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/11/2023) dikutip dari Suara.com.