Presiden Nusantara Foundation Imam Shamsi Ali mengungkapkan bahwa melalui program contract farming, capres nomor urut satu dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan akan membuat petani maju.
Pasalnya program contract farming yang digagas Anies Baswedan berbeda dengan food estate yang digarap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), karena menggunakan perusahaan dalam pertanian, bukan petani.
Baca Juga: Lebih Percaya Kaesang atau KPK soal Cerita Agus Rahardjo Jokowi Minta Setop Kasus E-KTP?
"Baru saya tahu sekarang apa itu food estate. Jadi ternyata semacam proyek pemerintah menyabet usaha para petani… pertanian lewat Perusahaan. Bukan lewat petani. Petani dilewati lagi. Anies lewat kontrak farming atau kontrak dengan petani. Petani maju, pasokan terjamin," ungkapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Senin (4/12).
Baru saya tahu sekarang apa itu food estate. Jadi ternyata semacam proyek pemerintah menyabet usaha para petani… pertanian lewat Perusahaan. Bukan lewat petani. Petani dilewati lagi.
— Imam Shamsi Ali (@ShamsiAli2) December 4, 2023
Anies lewat kontrak farming atau kontrak dengan petani. Petani maju, pasokan terjamin. pic.twitter.com/FJwCNRaS4T
Sebelumnya, capres nomor urut 1, Anies Baswedan menyatakan tidak akan melanjutkan program food estate warisan pemerintahan Presiden Jokowi. Ia lebih memilih sistem contract farming.
Adapun secara umum contract farming adalah kesepakatan kerjasama antara petani dan perusahaan terkait pengelolaan hasil atau pemasaran produk pertanian. Nantinya, kata Anies, contract farming akan melibatkan BUMD, BUMN hingga pihak swasta.
"Jadi sentra-sentra pertanian yang sekarang ada itu dijadikan sebagai mitra, bisa BUMD, bisa BUMN, bisa swasta tapi pemerintah mempersiapkan regulasinya," kata Anies di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/11/2023) dikutip dari Suara.com.