Pengamat politik Rocky Gerung merasa calon wakil presiden nomor urut dua dari Koalisi Indonesia Maju Gibran Rakabuming Raka seharusnya bisa memanfaatkan ayahnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk debat capres-cawapres.
Menurut Rocky Gerung, Gibran bisa bertanya kepada Jokowi kelemahan atau sprindik (Surat Perintah Penyidikan) dari cawapres nomor urut tiga Mahfud MD maupun capres nomor urut satu Anies Baswedan.
Baca Juga: Ternyata Gibran 2 Kali Menjelaskan Asam Sulfat untuk Ibu Hamil
"Walaupun Gibran sebetulnya bisa pakai banyak hal kan yang bisa Gibran tanya pada bapaknya tuh, Pak ini Pak Mahfud tuh kelemahannya di mana ya, Anies kelemahannya di mana ya, ada sprindik enggak, kira-kira begitu kan, jadi mestinya Gibran bisa memanfaatkan itu tuh, walaupun akan terlihat konyol," ungkapnya dikutip populis.id dari YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (5/12).
Rocky Gerung menyampaikannya ketika membahas tim Prabowo-Gibran yang menginginkan agar debat capres-cawapres untuk Pilpres 2024 ditiadakan, dan hanya penyampaian visi misi saja.
Seperti diketahui, Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) menyatakan Tim Prabowo-Gibran pada saat "focus group discussion" (FGD) di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta tidak ada format debat. Namun hanya berupa pemaparan dan pendalaman dokumen visi-misi saja.
"Terkait silang pendapat perihal usulan debat capres dan cawapres Pilpres 2024, maka Timnas AMIN menegaskan posisinya," kata Co-captain Timnas AMIN Nihayatul Wafiroh dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, dikutip dari Republika.
Menurut dia, pada FGD tanggal 29 November 2023 di KPU, Timnas AMIN mencatat usulan dari Tim pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 2 agar format debat hanya berupa pemaparan dan pendalaman dokumen visi-misi saja.
Nihayatul menjelaskan bahwa format debat nantinya hanya melibatkan tanya jawab antara paslon dengan moderator dan panelis. Selain itu menurut dia, debat menghilangkan sanggahan antar-paslon secara keseluruhan, dengan alasan debat dengan model saling menanggapi antarpaslon akan menghabiskan banyak waktu tanpa ada kesempatan menjelaskan visi dan misi masing-masing.