Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Ummat Buni Yani menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memberikan kesempatan kepada Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meneruskan sisa jabatannya hingga lengser.
Pasalnya kini semakin banyak rakyat yang berteriak pemakzulan, sehingga Jokowi lebih baik untuk mengundurkan diri secara sukarela sebelum pemilihan umum atau Pemilu 2024 berlangsung.
Baca Juga: Rocky Gerung Ungkap Masa Depan yang Disiapkan Jokowi untuk Gibran di 2029
"Teriakan pemakzulan Jokowi makin kencang terdengar di seluruh Indonesia. Jokowi sebaiknya mengundurkan diri secara sukarela," ucapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Kamis (7/12).
"Beri kesempatan kepada Wapres Makruf Amin untuk meneruskan masa jabatan yang tersisa. Rakyat menginginkan pemilu tanpa Jokowi yang telah merusak NKRI," sambung Buni Yani.
Teriakan pemakzulan Jokowi makin kencang terdengar di seluruh Indonesia. Jokowi sebaiknya mengundurkan diri secara sukarela.
— Buni Yani (@BuniYani) December 7, 2023
Beri kesempatan kepada Wapres Makruf Amin untuk meneruskan masa jabatan yang tersisa.
Rakyat menginginkan pemilu tanpa Jokowi yang telah merusak NKRI.
Sementara itu, mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu mengungkapkan bahwa tahun 2016 merupakan tahun arah politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) belok dari pilihan rakyat menjadi alat oligarki dan mempersiapkan dinaasti.
Beloknya arah politik Jokowi, menurut Said Didu, ditandai dengan pemecatan sejumlah menteri yang pro atau berpihak kepada rakyat, dari mulai Anies Baswedan hingga Fachrul Razi.
"Tahun 2016 adalah tahun beloknya arah politik Pak Jokowi dari pilihan rakyat menjadi alat oligarki dan mempersiapkan dinasti," ungkapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Kamis (7/12).