Politikus Ferdinand Hutahaean menilai hasil survei pasangan calon (paslon) nomor urut tiga dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menurun jauh di Litbang Kompas bukan karena salah narasi.
Menurut Ferdinand penyebab elektabilitas Ganjar Pranowo dan Mahfud MD tertinggal jauh dari pasangan nomor urut dua Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka adalah tidak adanya gerakan nyata di lapangan.
Baca Juga: Lembaga Survei Diminta Berhenti Sementara Rilis Survei Anies, Ganjar, dan Prabowo
"Hasil Survei Litbang Kompas dimana suara 03 menurun jauh bukan karena salah narasi. Tapi gerakan yang tidak nyata dilapangan membuat 03 tertinggal dari 02 yang jelas turun kelapangan dengan logistik besar dan janji-janji yang memang menarik Bagi masyarakat meski tidak logis. Kapan kita gerak?" ucapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Senin (11/12).
Hasil Survei Litbang Kompas dmn suara 03 menurun jauh bukan karena salah narasi. Tapi gerakan yang tidak nyata dilapangan membuat 03 tertinggal dari 02 yg jelas turun kelapangan dgn logistik besar dan janji2 yg memang menarik Bg masyarakat meski tidak logis.
— Mpu Ferdinand Hutahaean (@ferdinand_mpu) December 11, 2023
Kapan kita gerak?
Untuk diketahui, dalam jejak pendapat Litbang Kompas Desember 2023 menunjukkan paslon nomor urut dua dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berada di posisi puncak.
Prabowo Subianto dan Gibran meraih elektabilitas 39,3 persen dalam survei yang digelar pada 29 November hingga 4 Desember 2023 itu.
“Pasangan Prabowo-Gibran unggul di hampir semua kategori sosio-demografis responden,” tulis peneliti Litbang Kompas Bambang Setiawan, dikutip dari Harian Kompas, Senin (11/12/2023).
Bambang mengatakan Prabowo-Gibran unggul pada pemilih perkotaan dan perdesaan dari laki-laki maupun perempuan. “Suara untuk Prabowo-Gibran juga lebih tinggi pada hampir semua kelompok pemeluk agama,” tulis Bambang.