Janggal Anggaran Peralatan Perang Prabowo Dinaikkan di Tengah Defisit APBN

Janggal Anggaran Peralatan Perang Prabowo Dinaikkan di Tengah Defisit APBN Kredit Foto: Instagram Prabowo Subianto

Politikus Ferdinand Hutahaean merasa janggal anggaran peralatan perang Kementerian Pertahanan (Kemenhan) di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dinaikkan di tengah defisit APBN.

Ferdinand mempertanyakan kegunaan sesungguhnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan anggaran untuk peralatan perang Prabowo Subianto, pasalnya pemerintah kini berencana menarik utang baru Rp600 triliun untuk menutup defisit APBN.

Baca Juga: Ikuti Kata Prabowo, SBY dan Jokowi Kurang Perhatian Petani

"Defisit terus, tapi Pak Prabowo dikasih naik anggaran untuk beli alat perang. Entah untuk apa itu semua," ucap Ferdinand dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Selasa (19/12).

Sebelumnya, Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan pemerintah menarik utang baru senilai Rp 600 triliun pada 2024.

Adapun, utang baru tersebut untuk menutup defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 yang ditargetkan naik menjadi sebesar 2,9 persen atau senilai Rp 522,8 triliun, dibandingkan target defisit 2023 sebesar 2,27 persen. "Secara nominal utang kita bertambah. Tahun depan dengan defisit sekitar 2,9 persen rata-rata kemungkinan kalau enggak ada penurunan defisit, utang kita bertambah Rp 600 triliun," ujar Deni dalam Peluncuran Electronic Indonesia Bond Market Directory (E-IBMD) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin (18/12/2023).

Deni melanjutkan naiknya angka penarikan utang pada 2024 akan menambah pembiayaan untuk utang pokok dan bunga. Namun, menurutnya, rasio utang Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih terbilang aman.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover