Tokoh Nahdatul Ulama (NU) Islah Bahrawi menilai putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekaligus cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka bukan cerminan anak muda hari ini.
Pasalnya untuk menjadi cawapres Prabowo Subianto, Gibran terlihat memanfaatkan jabatan ayahnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan mengubah aturan di Mahakamah Konstitusi (MK), sehingga wajar diremehkan sebagai anak muda.
Baca Juga: Gibran Bisa Kicep dengan Pertanyaan Cak Imin dan Mahfud MD di Debat Cawapres Selanjutnya
"Tidak pernah ada yang meremehkan anak muda, kecuali anak presiden yang dikarbit jadi Cawapres dengan "membegal" konstitusi," ungkapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Selasa (26/12).
"Gibran bukan cerminan anak muda hari ini. Mayoritas anak muda hari ini merasa malu jika memanfaatkan jabatan orang tuanya. Mereka lebih suka mandiri dan egaliter," jelas Islah.
Tidak pernah ada yg meremehkan anak muda, kecuali anak presiden yg dikarbit jadi Cawapres dgn "membegal" konstitusi. Gibran bukan cerminan anak muda hari ini. Mayoritas anak muda hari ini merasa malu jika memanfaatkan jabatan orang tuanya. Mereka lebih suka mandiri dan egaliter. pic.twitter.com/XNqODJrDT8
— Islah Bahrawi Official (@islah_bahrawi) December 24, 2023
Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka menyadari anak muda kerap dianggap remeh, ia menyampaikannya ketika bertemu dengan influencer dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Manado, Sulawesi Utara, Minggu (24/12/2023).
Gibran meminta generasi muda untuk bersabar dan menunggu waktu tepat membuktikan kemampuan kepada publik, dan yang tidak boleh dilakukan adalah menyerah serta merasa rendah diri.
"Anak muda diremehkan itu sudah biasa. Nanti tinggal tunggu waktunya aja untuk pembuktian, ya," kata Gibran, dikutip dari siaran pers, Minggu.