Pegiat media sosial Tifauzia Tyassuma atau akrab disapa Dokter Tifa menanggapi calon wakil presiden (cawapres) nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka yang menyebut hal biasa anak muda diremehkan.
Dokter Tifa menilai tidak ada yang meremehkan anak muda, namun ada kebencian untuk anak muda yang memanfaatkan posisi orangtuanya demi mencapai tujuan atau jabatan tertentu tanpa harus bersusah payah merangkak.
Baca Juga: Saran untuk Cak Imin dan Mahfud MD dalam Melawan Gibran di Debat Cawapres Berikutnya
"Tidak orang yang remehkan anak muda. Orang cuma benci dengan anak muda yang gunakan jabatan, fasilitas, dan privilege orangtua agar dapat jabatan instan tanpa mau susah payah dari bawah," ungkapnya.
Untuk diketahui, Gibran Rakabuming Raka disinyalir memanfaatkan posisi ayahnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pamannya, Anwar Usman yang pernah menjabat Ketua Mahkamah konstitusi (MK) untuk bisa maju sebagai cawapres di Pilpres 2024.
Sehingga sindiran Dokter Tifa seperti mengarah pada Gibran. "Rasa-rasanya anak muda juga benci kalo ada sesama anak muda yang ngga tahu malu seperti itu," imbuhnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Selasa (26/12).
Tidak orang yg remehkan anak muda.
— Dokter Tifa (@DokterTifa) December 25, 2023
Orang cuma benci dg anak muda yg gunakan jabatan, fasilitas, dan privilege orangtua agar dapat jabatan instan tanpa mau susah payah dari bawah.
Rasa-rasanya anak muda juga benci kalo ada sesama anak muda yg ngga tahu malu seperti itu. pic.twitter.com/2hpwdFKbpt
Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka menyadari anak muda kerap dianggap remeh, ia menyampaikannya ketika bertemu dengan influencer dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Manado, Sulawesi Utara, Minggu (24/12/2023).
Gibran meminta generasi muda untuk bersabar dan menunggu waktu tepat membuktikan kemampuan kepada publik, dan yang tidak boleh dilakukan adalah menyerah serta merasa rendah diri.
"Anak muda diremehkan itu sudah biasa. Nanti tinggal tunggu waktunya aja untuk pembuktian, ya," kata Gibran, dikutip dari siaran pers, Minggu.