Mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu menunjukkan yang dilakukan penguasa setelah tahu capres nomor urut satu Anies Baswedan menggelar acara 'Desak Anies' di Banyuwangi, Jawa Timur.
Said Didu merasa Anies Baswedan kini sedang menjadi pusat perhatian penguasa, karena setelah diketahui mempunyai jadwal di Banyuwangi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan capres nomor urut dua Prabowo Subianto pun mendatangi kota yang sama.
Baca Juga: Jubir Anies Telah Menjadi Korban Keberpihakan Penegak Hukum
"Pak @aniesbaswedan sedang jadi pusat perhatian penguasa. Setelah penguasa tahu jadwal Pak Anies ke Banyuwangi, kemarin Presiden ke Banyuwangi dan besoknya capres 02 akan ke Banyuwangi juga," ungkapnya.
Menurutnya upaya tersebut dilakukan untuk membatasi pergerakan Anies dan pasangannya, Muhaimin Iskandar. "Sehingga pergerakan pasangan AMIN jadi "terbatas"," imbuhnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Kamis (28/12).
Pak @aniesbaswedan sedang jadi pusat perhatian penguasa.
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) December 28, 2023
Stlh penguasa tahu jadwal Pak Anies ke Banyuwangi, kemarin Presiden ke Banyuwangi dan besoknya capres 02 akan ke Banyuwangi juga shg pergerakan pasangan AMIN jadi "terbatas" https://t.co/HxtUFFFWSM
Seperti diketahui, pada Kamis (28/12/2023), Anies Baswedan menyambangi nelayan di Pantai Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur, dan menggelar Desak Anies edisi spesial berdialog dengan nelayan.
“Pak Jokowi dulu mau bikin tol laut, bapak mau buat apa untuk transportasi laut di Indonesia?” tanya nelayan kepada Anies dikutip dari Kumparan.
Anies pun menjawab dengan menerangkan bahwa program tol laut tidak efisien untuk menurunkan biaya logistik berdasarkan pernyataan Presiden Jokowi.
“Gini, Bapak Presiden sendiri mengatakan bahwa program tol laut telah gagal menurunkan biaya logistik kita. Jadi biaya logistik kita tetap tinggi karena dulu diharapkan dengan adanya program tol laut maka biaya logistik kita makin menurun,” kata Anies.
“Jadi hari ini mengirim barang dari Jakarta ke Makassar, ke Jakarta ke Medan, Jakarta ke Bali itu lebih mahal dari pada Jakarta ke Hong Kong, Jakarta ke Singapura, Jakarta ke Shanghai, coba bayangkan, di dalam negeri kita sendiri itu biaya pengirimannya menjadi lebih mahal dari pada luar,” lanjut Anies menirukan pernyataan Presiden Jokowi saat rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Kamis (5/3) lalu soal percepatan pembangunan tol laut.
